KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia negara yang memiliki frekuensi bencana alam sangat tinggi. Oleh karena itu, diperlukan dana yang besar untuk menanggulangi dampak terjadinya bencana alam juntamanya bencana yang tidak terduga. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, pendanaan untuk menanggulangi bencana di Indonesia berasal dari berbagai sumber, salah satunya pooling fund bencana (PFB). Hingga saat ini total dana yang dihimpun dalam PFB sudah mencapai Rp 7,4 triliun, naik dari tahun 2022 yang totalnya mencapai Rp 7,3 triliun. “Dana ini (FEB) sekarang sudah Rp 7,4 triliun. Kita juga memasukkan lagi Rp 3 triliun dan tahun 2023 ini Rp 4,3 triliun. Ini kita kumpulkan terus, kalau nggak dipakai kita jaga,” tutur Sri Mulyani dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana 2023, Kamis (2/3).
Dana Penanggulangan Bersama Bencana Alam Sudah Terkumpul Rp 7,4 Triliun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia negara yang memiliki frekuensi bencana alam sangat tinggi. Oleh karena itu, diperlukan dana yang besar untuk menanggulangi dampak terjadinya bencana alam juntamanya bencana yang tidak terduga. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, pendanaan untuk menanggulangi bencana di Indonesia berasal dari berbagai sumber, salah satunya pooling fund bencana (PFB). Hingga saat ini total dana yang dihimpun dalam PFB sudah mencapai Rp 7,4 triliun, naik dari tahun 2022 yang totalnya mencapai Rp 7,3 triliun. “Dana ini (FEB) sekarang sudah Rp 7,4 triliun. Kita juga memasukkan lagi Rp 3 triliun dan tahun 2023 ini Rp 4,3 triliun. Ini kita kumpulkan terus, kalau nggak dipakai kita jaga,” tutur Sri Mulyani dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana 2023, Kamis (2/3).