KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan Dana Pensiun Bank Mandiri (Dapen Mandiri) berhasil mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 4,43% secara tahunan (YoY) hingga November 2024. Total aset perusahaan mencapai Rp 10,55 triliun, naik dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Baca Juga: Dapen Mandiri: SRBI Sumbang Porsi 6,93% dari Total Nilai Investasi
Direktur Dapen Mandiri Abdul Hadie menyatakan bahwa pertumbuhan aset ini didorong oleh kinerja positif dari hasil investasi perusahaan. Hingga November 2024, nilai investasi DPBM tercatat mencapai Rp 10,22 triliun. “Porsi investasi terbesar saat ini masih didominasi oleh Surat Berharga Negara (SBN) dengan kontribusi sebesar 43%, diikuti oleh obligasi korporasi sebesar 33%,” ujar Hadie kepada Kontan.co.id, Rabu (4/12). Meski memiliki eksposur pada saham, Hadie menyebut alokasinya relatif kecil, hanya Rp 218 miliar atau sekitar 2,19% dari total investasi. Kendati demikian, ia optimistis kinerja investasi Dapen Mandiri akan tetap positif hingga akhir tahun. Menghadapi tahun 2025, Dapen Mandiri tetap memprioritaskan SBN dan obligasi korporasi sebagai tulang punggung portofolio investasi. Baca Juga: Dana Pensiun Masih Berharap Berkah SRBI Di tengah tren penurunan suku bunga dan ketidakpastian geopolitik global, Dapen Mandiri terus menerapkan strategi alokasi aset yang tepat guna menjaga likuiditas jangka pendek dan menengah. “Selain itu, kami juga menjalankan matching strategy untuk memastikan manfaat pensiun yang jatuh tempo tetap dapat terbayar dengan baik,” tambah Hadie.