Dana Pensiun BCA Catat Dana Kelolaan Sebesar Rp 5,82 Triliun Per Mei 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan Dana Pensiun (Dapen) BCA mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan per Mei 2024. 

Direktur Utama Dana Pensiun BCA Budi Sutrisno mengatakan dana kelolaan perusahaan berupa aset sampai dengan Mei 2024 tercatat sebesar Rp 5,82 triliun. 

"Nilai itu meningkat 6,28%, jika dibandingkan per Mei 2023 yang sebesar Rp 5,48 triliun," ucapnya kepada Kontan, Jumat (5/7).


Terkait dengan investasi, Budi menerangkan strategi pengelolaan investasi Dapen BCA tidak banyak berubah untuk tahun ini. 

Baca Juga: Dapen BCA Terapkan Sejumlah Strategi Guna Pertahankan Keberlanjutan Perusahaan

Dia menyebut salah satunya strategi yang diterapkan, yaitu matching antara kebutuhan dana dengan investasi (liability driven), yang mana strategi pertama secara jangka pendek kurang dari satu tahun untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas dengan peningkatan pada investasi pasar uang (Deposito, DOC, SBI, dan Sertifikat Deposito). 

"Hal itu sesuai dengan komitmen Dapen BCA untuk menjaga level likuiditas pembayaran manfaat pensiun yang makin besar," katanya.

Budi bilang Dapen BCA juga melakukan perubahan strategi secara jangka pendek, yaitu memperbanyak instrumen SRBI yang saat ini memberikan return lebih besar dari deposito. 

Adapun strategi jangka menengah dengan durasi satu tahun hingga lima tahun masuk pada investasi Obligasi Korporasi dan SBN dengan durasi 5 tahun, serta reksadana pendapatan tetap. 

Selain itu, strategi jangka panjang untuk mencari value yang tinggi masuk pada investasi SBN lebih dari lima tahun, saham, penyertaan langsung, dan tanah bangunan.

Sementara itu, Budi juga menyampaikan ada sejumlah tantangan yang akan dihadapi industri, yakni mencapai pertumbuhan aset. Dia menyebut diperlukan strategi investasi yang efektif dan inovatif untuk memaksimalkan hasil investasi dan mencapai target pertumbuhan aset yang berkelanjutan.

Selain itu, berubahnya demografi juga dinilai bisa menjadi tantangan. Dengan populasi yang menua, Budi menerangkan dana pensiun harus mempersiapkan diri menghadapi peningkatan jumlah peserta yang memasuki masa pensiun. 

Dalam menghadapi perubahan regulasi, industri dana pensiun juga harus siap mengikuti peraturan yang berkaitan dengan manajemen risiko dan keberlanjutan. 

Baca Juga: Dapen BCA Catat Total Investasi Sebesar Rp 5,75 Triliun Per April 2024

"Dana pensiun juga harus memanfaatkan teknologi untuk manajemen portofolio, analisis risiko, dan layanan peserta. Namun, perlu dilakukan peningkatan keamanan siber untuk melindungi data dan aset peserta dari ancaman siber," tuturnya.

Budi menyebut terdapat juga tantangan dalam investasi, yang mana fluktuasi pasar keuangan dan risiko investasi perlu dikelola dengan baik. 

Industri dana pensiun dinilai perlu gesit dalam beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar dan mempertimbangkan faktor-faktor, seperti inflasi, suku bunga, dan geopolitik dalam strategi investasinya. 

Budi meyakini industri dana pensiun masih dapat bertumbuh seiring dengan makin banyaknya awareness masyarakat atas pentingnya mempersiapkan pensiun di masa tuanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi