KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan aset industri dana pensiun ditargetkan berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 11,2% pada 2029.

Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Iwan Pasila mengatakan target tersebut tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.

Iwan menyebut aset industri dana pensiun mencapai Rp 1.512 triliun per Februari 2025. Dia bilang nilai itu berkontribusi 6,8% dari PDB.

KB Bank Dapat Suntikan Modal Rp3 Triliun dari KB Kookmin Bank untuk Perkuat Bisnis

"Dana pensiun itu ditargetkan untuk bisa berkontribusi sekitar 11,2% dari PDB di akhir 2029. Jadi, masih hampir double untuk mencapai target," ucapnya saat mengadiri acara Seminar Nasional Dana Pensiun di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (24/4).

Baca Juga: Dana Kelolaan Dana Pensiun Diproyeksi Tetap Tumbuh di Tengah Tekanan Ekonomi

Iwan menerangkan, target itu menjadi lebih menantang karena bukan hanya peningkatan aset dana pensiun nanti yang akan memengaruhi pencapaian target yang 11,2%. Namun nilai PDB-nya juga menjadi lebih besar.

"Harapannya, PDB Indonesia juga bisa tumbuh dengan baik. Jadi, kalau di bawahnya tumbuh, atasnya harusnya tumbuh lebih cepat lagi supaya bisa mencapai 11,2%," tuturnya.

Jika ditelisik menurut data negara lain, Iwan mengatakan, kontribusi dana pensiun terhadap PDB masih terbilang jauh pencapaiannnya dibandingkan negara tetangga, seperti Singapura.

Pada akhir 2024, kontribusi dana pensiun terhadap PDB mencapai 6,8%, sedangkan dana pensiun di Singapura berkontribusi 83% terhadap PDB negara mereka. 

"Oleh karena itu, diharapkan dana pensiun bisa lebih sehat dan kuat ke depannya untuk memberikan kontribusi besar bagi PDB Indonesia," kata Iwan. 

Baca Juga: OJK Catat Total Aset Dana Pensiun Capai Rp 1.511,71 Triliun per Februari 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News