Dana pensiun kurangi portofolio di SBN



JAKARTA. Dana Pensiun (Dapen) mulai mengurangi porsi kepemilikannya pada Surat Berharga Negara (SBN). Mengutip data Departemen Keuangan hingga 15 Oktober 2010 jumlah kepemilikan Dapen di SBN tinggal Rp 35,94 triliun. Artinya angka ini telah mengalami penurunan sebesar Rp 1,68 triliun atau naik 4,47% dibandingkan Januari 2010. Jumlah dana milik Dapen yang dibenamkan di SBN waktu itu sebesar Rp 37,62 triliun. Direktur Utama Dapen Mandiri Dua Bambang Sri Muljadi menduga berkurangnya investasi dana pensiun di SBN karena banyaknya SBN yang jatuh tempo sehingga banyak Dapen yang mencairkan SBN miliknya. "Ini sifatnya sementara saja, karena Dapen pasti mengumpulkan SBN karena sesuai dengan time horizon Dapen yang jangka panjang," ujarnya. Selain itu, lanjut Bambang, berkurangnya dana Dapen di SBN juga karena ada perpindahan dana Dapen dari SBN ke instrumen lainnya seperti obligasi korporasi yang memberikan imbal hasil yang lebih tinggi. "Saat ini bunga aktuaria kami sebesar 9% artinya kami akan masuk ke instrumen investasi bilang yield- nya di atas bunga aktuaria," ujarnya. Saat ini 12-15% dana kelolaan Dapen Mandiri II diinvestasikan di saham. Sisanya, obligasi korporasi sebesar 35%, deposito 28%, surat berharga negara sekitar 26%, dan reksadana 0,5%, Sementara Ketua Umum Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI Bambang Endaratno memperkirakan berkurangnya investasi dana pensiun di SBN karena ada beberapa dana pensiun yang mengalihkan dananya ke pasar saham. "Untuk bisa dapat keuntungan dalam jangka pendek," ujarnya. Saat ini 60% dana BNI di obligasi dan 40% di deposito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.