JAKARTA. Dana pihak ketiga PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencapai Rp 371,1 triliun pada triwulan kedua tahun ini. Dana tersebut melonjak 26% bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.Rincian dana pihak ketiga itu, giro sebesar Rp 74,5 triliun, tabungan Rp 155,7 triliun dan deposito Rp 140,9 miliar. Sementara tahun lalu, rinciannya, Rp 45,3 triliun, tabungan Rp 123,8 triliun dan deposito Rp 125,5 triliun. Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali menyatakan, kenaikan dana pihak ketiga ini mempengaruhi komposisi dana murah yang mencapai 62% atau sekitar Rp 311,1 triliun. “Tabungan tumbuh sebesar 25,8% sedangkan giro tumbuh 64,3 %,” ujar Ali dalam siaran pers yang diterima KONTAN, Kamis (6/9).Peningkatan itu menyebabkan penurunan pada biaya dana (Cost of Fund/COF), dari 4,85% menjadi 3,86% pada triwulan kedua 2012.Disisi lain, jumlah unit kerja BRI mencapai 8.618. Jumlah meningkat lebih dari 1.000 unit kerja dibandingkan periode yang sama tahun 2011 sebanyak 7.374 unit kerja.Kenaikan dana tabungan ini menggenjot jumlah pemegang kartu debit BRI. Dari 10,5 juta pada tahun 2011 lalu menjadi 13,7 juta. Sedangkan kenaikkan pemegang kartu debit ini berdampak pada transaksi e-channel. Pada 2011 lalu, hanya terjadi 636 juta transaksi, naik signifikan menjadi 817 juta. E-channel BRI sendiri saat ini yang tersebar di seluruh Indonesia, mencapai lebih dari 11.111 unit ATM (Anjungan Tunai Mandiri) dan 36.664 EDC (electronic data capture).Saat ini pun transaksi account BRI telah mencapai 8,8 juta transaks per hari, artinya hampir 25% dari total nasabah BRI bertransaksi setiap hari. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi informasi BRI saat ini mampu menyesuaikan dengan tuntutan layanan para nasabah.Menurut Ali, peranan TI bagi persaingan industri perbankan sangat menentukan. Karena itu BRI sedang mengembangkan struktur teknologi informasi yang akurat. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dana pihak ketiga BRI tumbuh 26% jadi Rp 371 T
JAKARTA. Dana pihak ketiga PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencapai Rp 371,1 triliun pada triwulan kedua tahun ini. Dana tersebut melonjak 26% bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.Rincian dana pihak ketiga itu, giro sebesar Rp 74,5 triliun, tabungan Rp 155,7 triliun dan deposito Rp 140,9 miliar. Sementara tahun lalu, rinciannya, Rp 45,3 triliun, tabungan Rp 123,8 triliun dan deposito Rp 125,5 triliun. Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali menyatakan, kenaikan dana pihak ketiga ini mempengaruhi komposisi dana murah yang mencapai 62% atau sekitar Rp 311,1 triliun. “Tabungan tumbuh sebesar 25,8% sedangkan giro tumbuh 64,3 %,” ujar Ali dalam siaran pers yang diterima KONTAN, Kamis (6/9).Peningkatan itu menyebabkan penurunan pada biaya dana (Cost of Fund/COF), dari 4,85% menjadi 3,86% pada triwulan kedua 2012.Disisi lain, jumlah unit kerja BRI mencapai 8.618. Jumlah meningkat lebih dari 1.000 unit kerja dibandingkan periode yang sama tahun 2011 sebanyak 7.374 unit kerja.Kenaikan dana tabungan ini menggenjot jumlah pemegang kartu debit BRI. Dari 10,5 juta pada tahun 2011 lalu menjadi 13,7 juta. Sedangkan kenaikkan pemegang kartu debit ini berdampak pada transaksi e-channel. Pada 2011 lalu, hanya terjadi 636 juta transaksi, naik signifikan menjadi 817 juta. E-channel BRI sendiri saat ini yang tersebar di seluruh Indonesia, mencapai lebih dari 11.111 unit ATM (Anjungan Tunai Mandiri) dan 36.664 EDC (electronic data capture).Saat ini pun transaksi account BRI telah mencapai 8,8 juta transaks per hari, artinya hampir 25% dari total nasabah BRI bertransaksi setiap hari. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi informasi BRI saat ini mampu menyesuaikan dengan tuntutan layanan para nasabah.Menurut Ali, peranan TI bagi persaingan industri perbankan sangat menentukan. Karena itu BRI sedang mengembangkan struktur teknologi informasi yang akurat. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News