Dana Pihak Ketiga Korporasi Perbankan Tumbuh Lebih Cepat Dibandingkan Perorangan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penumpukan dana korporasi tampak terjadi di perbankan. Ini tercermin dari total Dana Pihak Ketiga (DPK) dari golongan nasabah korporasi yang tumbuh lebih cepat dibandingkan simpanan perorangan.

Berdasarkan data uang beredar dari Bank Indonesia per 22 Juli 2024, DPK yang berasal dari korporasi tumbuh sebesar 20,7% secara tahunan (YoY) hingga Juni 2024. Sebaliknya, pertumbuhan DPK dari segmen perorangan hanya mencapai 1,7% YoY.

Pertumbuhan Signifikan pada Simpanan Korporasi


Jika dilihat lebih rinci, pertumbuhan paling signifikan berasal dari simpanan tabungan dan deposito berjangka korporasi. 

Pertumbuhan simpanan tabungan mencapai 17,4% YoY dan deposito berjangka sebesar 13,6% YoY, lebih cepat dibandingkan bulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 11,8% YoY dan 13,2% YoY.

Baca Juga: Tak Mau Kalah Bersaing, Beberapa Bank Digital Pertimbangkan Kenaikan Bunga Simpanan

Direktur Kepatuhan PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR), Efdinal Alamsyah, mengungkapkan bahwa peningkatan DPK korporasi di perbankan dapat disebabkan oleh beberapa faktor. 

Salah satunya adalah perusahaan yang menahan ekspansi akibat adanya ketidakpastian ekonomi dan politik.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penumpukan Dana Korporasi

Efdinal menjelaskan bahwa kemungkinan perusahaan melihat pertumbuhan ekonomi yang melambat atau pasar yang mengalami penurunan. Oleh karena itu, perusahaan mungkin cenderung menyimpan dana di perbankan, sehingga likuiditas mereka berlebih. 

Di Bank Oke Indonesia, DPK korporasi tanpa memperhitungkan lembaga keuangan mengalami kenaikan sebesar 2,5% year to date (YTD). Namun, jika termasuk institusi keuangan, justru mengalami penurunan sebesar 2% YTD.

“Memang strategi bank saat ini mengurangi ketergantungan pendanaan dari financial institution, seperti BPR, asuransi, reksadana, sekuritas, koperasi,” ujarnya.

Pertumbuhan DPK Perorangan dan Non-Ritel

Efdinal menjelaskan langkah itu bertujuan untuk mengurangi dana mahal.  Selain itu, ia melihat simpanan dari institusi keuangan tidak begitu stabil dan juga untuk keperluan menjaga rasio NSFR bank.

“Kalau DPK perorangan di kita justru tumbuh sekitar 7% apabila dibandingkan dengan kondisi pada akhir tahun 2023,” ujar Efdinal.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk, Lani Darmawan, menyatakan bahwa DPK korporasi dan non-ritel terutama giro tumbuh lebih tinggi secara tahunan maupun kuartalan. 

Baca Juga: Sejumlah Bank Digital Ini Beri Bunga Deposito Tinggi Demi Jaga Likuiditas

Di CIMB Niaga, DPK korporasi tumbuh sekitar 19% YoY, terutama dari giro.

Lani menjelaskan bahwa giro yang tumbuh di CIMB Niaga adalah giro operating account yang digunakan untuk usaha. 

Lani melihat mayoritas karena usaha dan strategi untuk lebih menarget ke operating account.

“(Tabungan) sangat sedikit. Tabungan lebih ke ritel dan UKM,” ujarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .