Dana PIP dipercepat untuk korban gempa Aceh



PIDIE JAYA. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendorong BRI melakukan percepatan pencairan Program Indonesia Pintar (PIP) bagi korban gempa bumi di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Untuk tahap awal sebanyak 7.891 siswa mendapat dana bantuan.

Staf Khusus Mendikbud Bidang Monitoring Implementasi Kebijakan, Alpha Amirrachman, mengatakan, Mendikbud Muhadjir Effendy berkomitmen untuk mengupayakan pemanfaatan PIP yang optimal terutama di wilayah dampak gempa di Aceh. Untuk proses percepatan itu, BRI mengerahkan enam unit yaitu Unit Bandar Baru, Unit Bandar Dua, Unit Meurah Dua, Unit Meureudu, Unit Trienggadeng dan Unit Ulin.

Berdasarkan pantauan di lokasi, BRI Unit Trienggadeng mengadakan percepatan pencairan PIP untuk Kecamatan Panteraja dan Kecamatan Treinggadeng dalam minggu ini untuk 19 SD, 7 SMP dan 1 SMK. Terdapat 1.318 siswa dengan rincian 383 siswa di Kecamatan Panteraja dan 933 siswa di Kecamatan Trienggadeng.


"Kami memang mendorong BRI untuk melakukan percepatan pencairan ini. Terlebih PIP adalah program prioritas dari Bapak Presiden Joko Widodo, program ini harus dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat yang tekena dampak gempa di Aceh," ujarnya, Kamis (22/12).

Kepala BRI Unit Tringgading Syamsul Bahri mengatakan, lantaran gempa yang cukup berat, bahkan ada rumah-rumah warga yang rubuh, BRI memberikan kemudahan bagi orang tua, mereka tidak perlu membawa KTP ataupun kartu keluarga, cukup surat keterangan dari sekolah. 

Khairun Muzaimi, siswa kelas V SD Negeri Kuta Batee yang sekarang masih tinggal di pengungsian misalnya akan mendapatkan manfaat PIP sebesar Rp 450.000. "Uangnya nanti dipakai untuk beli buku karena sebentar lagi akan masuk sekolah," ujarnya. 

(Irman Yusuf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini