Dana PSO cair, harga tiket KRL turun



JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menerima dana Public Service Obligation (PSO) dari pemerintah mulai 1 Juli 2013. Besaran PSO sebesar Rp 704,78 miliar untuk subsidi harga tiket kereta. Salah satunya tiket kereta rel listrik (KRL). Pencairan dana PSO pada 1 Juli tersebut bertepatan dengan rencana PT KAI untuk memberlakukan tiket elektronik (e-ticketing) di KRL Jabodetabek pada tanggal yang sama. Sukendar Mulya, Kepala Humas PT KAI Daerah Operasional I, mengatakan, dengan cairnya dana PSO tersebut tarif KRL akan menjadi lebih murah. Dia bilang, penurunan tarif tersebut merupakan momen yang tepat karena ada wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. "Ini momen tepat, harga BBM naik dan tarif KRL turun," jelas Sukendar kepada KONTAN, Rabu (20/6). Dia yakin, sebagian masyarakat Jabodetabek akan pindah menggunakan KRL karena penurunan tarif KRL akan menjadi solusi bagi masyarakat saat harga BBM naik. Sukendar menjelaskan, sebelum ada pencairan dana PSO dari pemerintah, tarif KRL untuk 5 stasiun awal sebesar Rp 3.000 dan untuk 3 stasiun berikutnya Rp 1.500 per tiket. "Tapi setelah disubsidi dari dana PSO, tarif 5 stasiun awal jadi Rp 2.000 dan 3 stasiun berikutnya Rp 500," jelas Sukendar. Dengan penurunan tarif KRL tersebut, rute Bogor-Jakarta Kota yang melewati 25 stasiun, masyarakat hanya perlu membayar Rp 5.500. Sebagai informasi, saat ini untuk rute yang sama dikenakan tarif Rp 9.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dikky Setiawan