JAKARTA. Memasuki tahun ke-dua program restrukturisasi mesin industri gula, makin banyak saja peminatnya. Dari total alokasi dana restrukturisasi mesin untuk industri gula pada tahun ini yang sebesar Rp 24,14 miliar, saat ini sudah terserap sekitar Rp 22 miliar.Direktur Industri Mesin dan Alat Mesin Pertanian Kementarian Perindsutrian Chanty Triharso menjelaskan, tahun ini tak kurang dari sembilan perusahan gula yang mengikuti program restrukturisasi mesin ini; bukan hanya perusahaan pelat merah, tetapi juga swasta. Diantaranya, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) I dan RNI II, PTPN II, PTPN VII, PTPN IX dan PTPN X, PT Candi Baru, PT Redjo Agung dan PT Madu Baru. "Bantuan restrukturisasi mesin industri gula ini diberikan dalam bentuk subsidi investasi sebesar 10% dari nilai investasi. Bentuknya dana tunai," kata Triharso saat penyerahan bantuan dana restrukturisasi mesin industri gula di Jakarta.Ia menjelaskan, dari total bantuan restrukturisasi yang diserahkan ini antara lain sebesar Rp 9,760 miliar untuk PT Redjo Agung, sebesar Rp 3,5 miliar untuk PTPN XI, PTPN X sebesar Rp 6,008 miliar, PT RNI I sebesar Rp 1,690 miliar, PT RNI II sebesar Rp 1,164 miliar dan PT Candi Baru sebesar Rp 554 juta. "Sedangkan untuk PTPN IX dan PT Madu Baru masih dalam proses verifikasi," ujar Triharso.Melihat hasil penyerapan dana program restrukturisasi mesin industri gula hingga saat ini, Triharso optimis hingga akhir tahun nanti alokasi dana restrukturisasi ini akan terserap seluruhnya. Asal tahu saja, tahun lalu Kementerian Perindustrian juga mengalokasikan dana resktrukturisasi mesin industri gula sebesar Rp 50 miliar, dari jumlah itu, hanya terserap hampir separuhnya yaitu Rp 24,83 miliar yang digunakan oleh 30 pabrik. Swasembada gulaDirektur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Budi Darmadi menjelaskan, program restrukturisasi mesin industri gula ini dilakukan untuk mendukung program swasembada gula pada tahun 2014. Di tahun 2014, pemerintah menargetkan produksi gula nasional sebesar 27 juta ton.Direktur Perencanaan dan Pengembangan PTPN XI Suyitno mengimbuhkan, saat ini PTPN XI memiliki 16 pabrik dengan kapasitas giling (kapasitas produksi) sekitar 40.000 ton per hari. "Dengan adanya resktrukturisasi ini, nantinya kapasitas giling PTPN XI akan dinaikkan menjadi 44.000 ton per hari secara bertahap sampai tahun 2014 nanti," ujarnya.Suyitno menegaskan, program restrukturisasi mesin industri gula ini sangat membantu pabrik gula. Pasalnya, untuk mengganti mesin-mesin pabrik yang sudah tua dibutuhkan dana yang cukup besar. Sementara, industri dituntut untuk meningkatkan produksi gula nasional untuk memenuhi kebutuhan yang juga terus meningkat. Untuk tahun ini, semula produksi gula nasional dipatok sebesar 2,4 juta ton. "Tapi karena curah hujan tinggi, produksi gula diperkirakan hanya akan mencapai 2,2 juta ton," ujar Suyitno.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dana restrukturisasi mesin industri gula nyaris ludes
JAKARTA. Memasuki tahun ke-dua program restrukturisasi mesin industri gula, makin banyak saja peminatnya. Dari total alokasi dana restrukturisasi mesin untuk industri gula pada tahun ini yang sebesar Rp 24,14 miliar, saat ini sudah terserap sekitar Rp 22 miliar.Direktur Industri Mesin dan Alat Mesin Pertanian Kementarian Perindsutrian Chanty Triharso menjelaskan, tahun ini tak kurang dari sembilan perusahan gula yang mengikuti program restrukturisasi mesin ini; bukan hanya perusahaan pelat merah, tetapi juga swasta. Diantaranya, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) I dan RNI II, PTPN II, PTPN VII, PTPN IX dan PTPN X, PT Candi Baru, PT Redjo Agung dan PT Madu Baru. "Bantuan restrukturisasi mesin industri gula ini diberikan dalam bentuk subsidi investasi sebesar 10% dari nilai investasi. Bentuknya dana tunai," kata Triharso saat penyerahan bantuan dana restrukturisasi mesin industri gula di Jakarta.Ia menjelaskan, dari total bantuan restrukturisasi yang diserahkan ini antara lain sebesar Rp 9,760 miliar untuk PT Redjo Agung, sebesar Rp 3,5 miliar untuk PTPN XI, PTPN X sebesar Rp 6,008 miliar, PT RNI I sebesar Rp 1,690 miliar, PT RNI II sebesar Rp 1,164 miliar dan PT Candi Baru sebesar Rp 554 juta. "Sedangkan untuk PTPN IX dan PT Madu Baru masih dalam proses verifikasi," ujar Triharso.Melihat hasil penyerapan dana program restrukturisasi mesin industri gula hingga saat ini, Triharso optimis hingga akhir tahun nanti alokasi dana restrukturisasi ini akan terserap seluruhnya. Asal tahu saja, tahun lalu Kementerian Perindustrian juga mengalokasikan dana resktrukturisasi mesin industri gula sebesar Rp 50 miliar, dari jumlah itu, hanya terserap hampir separuhnya yaitu Rp 24,83 miliar yang digunakan oleh 30 pabrik. Swasembada gulaDirektur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Budi Darmadi menjelaskan, program restrukturisasi mesin industri gula ini dilakukan untuk mendukung program swasembada gula pada tahun 2014. Di tahun 2014, pemerintah menargetkan produksi gula nasional sebesar 27 juta ton.Direktur Perencanaan dan Pengembangan PTPN XI Suyitno mengimbuhkan, saat ini PTPN XI memiliki 16 pabrik dengan kapasitas giling (kapasitas produksi) sekitar 40.000 ton per hari. "Dengan adanya resktrukturisasi ini, nantinya kapasitas giling PTPN XI akan dinaikkan menjadi 44.000 ton per hari secara bertahap sampai tahun 2014 nanti," ujarnya.Suyitno menegaskan, program restrukturisasi mesin industri gula ini sangat membantu pabrik gula. Pasalnya, untuk mengganti mesin-mesin pabrik yang sudah tua dibutuhkan dana yang cukup besar. Sementara, industri dituntut untuk meningkatkan produksi gula nasional untuk memenuhi kebutuhan yang juga terus meningkat. Untuk tahun ini, semula produksi gula nasional dipatok sebesar 2,4 juta ton. "Tapi karena curah hujan tinggi, produksi gula diperkirakan hanya akan mencapai 2,2 juta ton," ujar Suyitno.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News