Dana Rp 65 miliar buat replanting teh dan kopi



JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) akan melakukan penanaman kembali atau replanting tanaman kopi dan teh. Kemtan menyediakan anggaran hingga Rp 65 miliar untuk replanting kopi dan teh tahun 2015.

Direktorat Jenderal (Dirjen) Perkebunan mengalokasikan dana sebesar Rp 65 miliar untuk replanting perkebunan kopi dan teh. Rinciannya, Rp 47 miliar untuk replanting tanaman teh. Sisanya, Rp 18 miliar untuk replanting kopi. Rencananya, replanting akan dimulai pada awal tahun ini sembari menunggu anggaran turun.

Gamal Nasir, Dirjen Perkebunan mengatakan, fokus replanting teh akan terpusat di Jawa Barat. Plus perluasan luas area tanam teh sekitar 3.215 hektar (ha). Sementara untuk kopi perluasa area tanaman terpusat pada produk kopi robusta seluas 100 ha.


"Kebun kopi dan teh sudah tua. Sehingga harus segera dilakukan replanting, sebab kebutuhan pasar ekspor kian tinggi," tandas Gamal belum lama ini.

Tidak hanya pada replanting, pemerintah juga akan mengarahkan petani untuk mulai turut pasar hilir. Misalnya, mengarah pada produk specialty juga produk organik.

Azwar Abu Bakar, Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar Kemtan menambahkan, berkembangnya industri minuman tanah air menuntut ketersediaan bahan baku. Ia yakin bahwa kedua komoditas ini masih menarik bagi petani untuk ditanam. Sebab, harga jual tingkat petani terbilang tinggi.

Ke depan, pemerintah akan mendorong petani tidak hanya memproduksi tapi juga mengelola menjadi produk jadi. Lewat produk olahan sehingga tidak bergantung pada pangsa pasar ekspor semata. Tapi juga menggarap pasar lokal.

Pangsa pasar kopi asal Indonesia cukup melebar, antara lain di Amerika Serikat (AS) dengan pangsa pasar 16,27%, Jerman sebesar 12,7%, Prancis 8,48%, Italia 5,8% dan Jepang 5,59%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto