Dana simpanan di BPR dan BPRS capai Rp 88 triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan tahunan dana simpanan masyarakat di Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPR dan BPRS) masih tumbuh dua digit sampai Juni 2017. Tapi, jika menarik data Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) ke belakang, pertumbuhan tersebut yang terlemah selama lima tahun terakhir. 

Dari data LPS yang diterima Kontan.co.id, Rabu (22/11), total simpanan di BPR dan BPRS Rp 88,33 triliun di akhir Juni 2017. Angka ini lebih tinggi Rp 9,02 triliun atau 11,37% dibanding akhir Juni 2016 yang sebesar Rp 79,32 triliun. 

Sekadar informasi, pertumbuhan dana simpanan di BPR dan BPRS selama semester I ini lebih rendah ketimbang Juni 2016 yang tumbuh 15,9% year on year, bahkan Juni 2015 yang tumbuh sampai 18%. 


Dari total dana tersebut, simpanan dengan nilai kurang dari Rp 2 miliar mencapai Rp 81,24 triliun, dan di atas Rp 2 miliar totalnya Rp 3,4 triliun. 

Sekadar informasi, LPS menjamin simpanan di bawah Rp 2 miliar, serta sebagian Rp 2 miliar dari deposan yang menyimpan uang lebih dari itu. 

“Sementara itu, jumlah rekening BPR/BPRS seluruh Indonesia per Juni 2017 berjumlah 12.717.836 rekening, meningkat 3,43% atau setara dengan 422.382 rekening dibandingkan dengan Juni 2016 yoy,” tertulis dalam keterangan pers, Rabu (22/10).

Nominal simpanan di bawah Rp 100 juta yaitu sebesar Rp 29,68 triliun (33,61% dari total nilai simpanan). Meskipun begitu, simpanan dengan nominal ini menguasai hampir seluruh rekening di BPR/BPRS, dengan porsi 12.565.215, atau 98,8% dari seluruh jumlah rekening.

Dilihat dari jenis kategori usaha, pertumbuhan simpanan BPR per Juni 2017 mencapai Rp 7,76 triliun, meningkat 10,51% jika dibandingkan dengan Juni 2016. Nilainya dari Rp 73,86 triliun per Juni 2016 meningkat menjadi Rp 81,26 triliun per Juni 2017.

Sementara itu, pertumbuhan simpanan BPRS per Juni 2017 meningkat 23,14% yoy dengan nilai Rp 1,25 triliun. Nilainya Rp 5,4 triliun per Juni 2016 meningkat menjadi Rp 6,7 triliun per Juni 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia