KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menempatkan dana dalam surat berharga senilai Rp 279,8 triliun per Maret 2023. Nilai tersebut meningkat 20,9% secara tahunan atau
year on year (yoy).
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, mengatakan, emiten dengan kode saham
BBCA tersebut mencermati bahwa penempatan dana pada instrumen surat berharga sebagai bagian dari strategi pengelolaan likuiditas perusahaan. "Juga untuk mendukung perekonomian nasional di tengah tantangan terkini," ucap Hera kepada kontan.co.id, Selasa (9/5).
Baca Juga: Sempat Terjun Bebas, Gesekan Kartu Kredit Sudah Melebihi Kondisi Sebelum Pandemi Sebagai informasi, SBN yang merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah pusat menjadi salah satu sumber pembiayaan pembangunan nasional. Strategi ini juga disebut Hera dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara kecukupan likuiditas dengan ekspansi kredit yang sehat. "Tentunya fungsi utama dari perbankan adalah sebagai sarana intermediasi ekonomi dalam artian penyaluran kredit," katanya. Di sisi lain, BBCA juga mengkaji peluang kredit di berbagai sektor dan tetap berkomitmen menyalurkan kredit secara pruden, dengan memperhatikan risiko kredit, risiko pasar, dan risiko likuiditas.
Baca Juga: BCA Jadi Official Banking Partner Konser Coldplay, Beri Kemudahan Transaksi Tiket Untuk diketahui, BCA berhasil menyalurkan pertumbuhan total kredit sebesar 12,0% secara tahunan menjadi Rp 713,8 triliun pada kuartal I/2023. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli