JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk memang telah memutuskan untuk menghentikan sisa Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan I sebesar Rp 2,8 triliun. Tapi, manajemen perusahaan ini memastikan, rencana bisnis tidak akan terganggu. Sekadar mengingatkan, PUB I JSMR ini senilai Rp 5,95 triliun dan dikenakan tingkat bunga tetap. Obligasi berkelanjutan ini telah mendapat pernyataan efektif sejak 20 September 2013 lalu dan akan berakhir dua tahun sejak pernyataan efektif tersebut. PUB I tahap I seri S telah diterbitkan pada tahun 2013 sebesar Rp 2,1 triliun dan PUB tahap II tahun 2014 seri T sebesar Rp 1 triliun. Dengan demikian, masih ada sisa PUB yang belum diterbitkan sebesar Rp 2,85 triliun.
Rencananya, sisa obligasi itu mereka gunakan untuk membiayai investasi 13 ruas jalan tol. Total investasi untuk seluruh proyek tersebut Rp 40,35 Triliun. "Rencana itu tetap berjalan, tidak terganggu, cuma memang sumber pendanaannya diganti menggunakan alternatif lain," ujar Reynaldi Hermansyah, Direktur Keuangan Jasa Marga kepada KONTAN, (2/9). Dia menambahkan, kondisi market saat ini sedang kurang mendukung. Kupon instrumen pinjaman, dalam hal ini obligasi sedang tinggi untuk menjadi katalis sentimen negatif yang sedang terjadi. Atas dasar ini, manajemen memutuskan menyetop penerbitan sisa obligasi tersebut. Sekarang, manajemen Jasa Marga memilih membiayai investasinya lewat ekuitas yang juga dikombinasikan dengan pinjaman perbankan. Komposisinya 30% untuk ekuitas dan 70% untuk pinjaman. "Komposisinya 30:70, waktunya cukup, bisa dicairkan di sisa semester kedua ini," ujarnya. Catatan saja, beberapa proyek tol yang sebelumnya direncanakan akan dibiayai melalui obligasi tersebut adalah, ruas Gempol-Pasuruan seksi Gempol-Rembang sepanjang 13,90 km dan ruas Surabaya-Mojokerto seksi Krian-Mojokerto sepanjang 18,47 km. Seluruh ruas tol tersebut ditargetkan bisa beroperasi akhir tahun ini. Saat ini, kemajuan fisik pembangunan ruas Krian-Mojokerto sudah mencapai 75%, sedangkan kemajuan fisik ruas Gempol-Rembang 84%. Sebelumnya, Juni tahun ini kami telah mengoperasikan jalan tol Gempol-Pandaan sepanjang 13,6 km dengan total investasi Rp 1,47 triliun.
Reynaldi juga menegaskan, penghentian penerbitan obligasi tersebut bukan karena emiten dengan kode saham JSMR di Bursa Efek Indonesia tersebut bakal menerima Penyertaan Modal Negara. "Ini dua hal yang berbeda, PMN itu untuk rencana bisnis yang baru," imbuhnya. Mohamad Sofyan, Sekretaris Perusahaan Jasa Marga menambahkan, pihaknya memastikan semua rencana bisnis perusahaan masih berjalan sesuai jadwal. Menurut dia, kalau saat ini masih ada proyek tertunda, itu terjadi lantaran pengerjaannya sesuai hasil pembebasan lahan. Memang, dengan aturan baru, pembebasan lahan saat ini dilakukan oleh tim dibawah Badan pertanahan Negara (BPN). Pembebasannya harus mencapai minimal 70% baru bisa konstruksi jalan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Havid Vebri