Danamon bagikan dividen Rp 934,15 miliar



JAKARTA. PT Bank Danamon Indonesia Tbk membagikan dividen tahun buku 2016 sebesar 35% dari laba bersih setelah pajak sebesar Rp 2,66 triliun. Artinya, total dividen yang akan dibagikan sebesar Rp 934,15 miliar atau setara Rp 97,48 per saham.

Pembagian dividen disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Sahan Tahunan (RUPST) dan RUPS-LB pada Rabu (12/4).

Jumlah dividen tahun buku 2016 lebih tinggi dibandingkan dividen tahun buku 2015 sebesar Rp 717,99 miliar atau Rp 74,90 per saham dengan pay out ratio 30% dari total laba 2015.


Direktur Bank Danamon Rita Mirasari mengatakan, selain untuk dividen, sekitar 1% dari laba bersih akan dialokasikan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas. "Sisa dari laba akan dibukukan sebagai pendapatan yang ditahan untuk modal perusahaan," ujarnya, Rabu (12/4).

Dalam RUPST-LB kali ini, Bank Danamon juga menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi. Antara lain menerima pengunduran diri Emirsyah Satar selaku Komisaris (Independen). Sehubungan dengan berakhirnya masa tugas Muliadi Rahardja sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan, RUPST juga menyetujui untuk tidak mengangkat kembali Muliadi.

Berikut susunan lengkap anggota Dewan Komisaris dan direksi:

Komisaris Utama : Ng Kee Choe Wakil Komisaris Utama (Independen) : Kristiadi Pudjosukanto Komisaris : Gan Chee Yen Komisaris Independen : Manggi Taruna Habir Komisaris : Ernest Wong Yuen Weng Komisaris Independen : Made Sukada

Jajaran direksi perseroan:

Direktur Utama : Sng Seow Wah Direktur : Vera Eve Lim Direktur : Herry Hykmanto Direktur : Michellina Laksmi Triwardhany Direktur : Satinder Pal Singh Ahluwalia Direktur : Adnan Qayum Khan Direktur : Heriyanto Agung Putra Direktur : Rita Mirasari

Sebagai tambahan, per 31 Desember 2016, Danamon mengelola aset sebesar Rp 174 triliun bersama anak perusahaannya, yaitu PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance) dan PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance). Sebesar 67,37% saham Danamon dimiliki oleh Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd., lalu 6,58% oleh JPMCB-Franklin Templeton Investment Funds, dan 26,05% dimiliki publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini