Danamon Catat Transaksi Kartu Kredit Tumbuh 15% YoY Jelang Akhir Tahun 2025



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Danamon Indonesia Tbk melihat prospek bisnis kartu kredit tetap solid di tengah meningkatnya aktivitas konsumsi masyarakat menjelang akhir tahun. Momentum Harbolnas hingga periode libur Nataru menjadi pendorong utama pertumbuhan transaksi.

Consumer Lending Business Head Bank Danamon Enriko Sutarto mengatakan, hingga September 2025, kinerja transaksi kartu kredit perseroan menunjukkan tren positif. Volume transaksi penjualan kartu kredit Danamon tercatat tumbuh sekitar 15% secara yoy.

“Selain itu, rata-rata nilai pinjaman kartu kredit atau average outstanding loan juga meningkat hampir 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ujar Enriko kepada kontan.co.id, Rabu (17/12).


Menurut dia, tren tersebut mencerminkan fondasi bisnis kartu kredit Danamon yang cukup kuat untuk terus menjawab kebutuhan masyarakat di tengah beragam pilihan sistem pembayaran.

Baca Juga: BTN: Dampak Perpanjangan Tarif Murah SKNBI Belum Terlihat Signifikan

Dari sisi kualitas aset, Enriko memastikan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) kartu kredit Danamon masih terjaga pada level yang rendah dan sesuai dengan target strategi bisnis.

“Kondisi ini menunjukkan pengelolaan portofolio kredit yang solid, serta komitmen kami untuk terus menyalurkan kredit secara sehat dan berkelanjutan dengan tetap menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian,” jelasnya.

Memasuki akhir tahun, Danamon tetap optimistis terhadap pertumbuhan bisnis kartu kredit, seiring meningkatnya kebutuhan belanja masyarakat pada musim liburan. Perseroan menilai tren pertumbuhan kartu kredit akan terus berlanjut secara positif dari tahun ke tahun.

“Sebagai organisasi yang customer-centric, kami berkomitmen menghadirkan solusi keuangan yang relevan, adaptif, dan sesuai dengan kebutuhan nasabah,” tambah Enriko.

Untuk mendorong pertumbuhan ke depan, strategi Bank Danamon difokuskan pada penguatan sinergi dan kolaborasi dalam ekosistem MUFG Group. Sinergi ini mencakup kerja sama dengan perusahaan induk, entitas dalam grup, hingga mitra strategis.

“Kolaborasi ini tidak hanya untuk memperluas jangkauan dan kapabilitas bisnis, tetapi juga untuk menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan melalui produk dan layanan best in class bagi seluruh nasabah,” tutup Enriko.

Baca Juga: Jasindo Nilai Prospek Renewal Premi Asuransi Umum Masih Terjaga hingga Akhir Tahun

Selanjutnya: Bahlil Klaim Listrik Banda Aceh Pulih, Empat Kabupaten Masih Pemulihan

Menarik Dibaca: Harga Emas Hari Ini Fluktuatif, Mendekati Rekor All Time High

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News