Danamon tak khawatir fintech saingi bisnis wealth management



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis penyedia layanan financial technology (fintech) diproyeksi dalam lima tahun ke depan terus berkembang pesat. Lembaga riset McKinsey malah meramalkan, pada 2025 mendatang, beberapa bisnis ritel perbankan akan pelan-pelan digerogoti oleh fintech.

Salah satu bisnis ritel bank yang diproyeksi juga akan digerogoti fintech adalah pengelolaan kekayaan nasabah atau wealth management. Diproyeksi 30% lebih bisnis wealth management bank akan diambil oleh fintech dalam 7 tahun mendatang.

Michellina Triwardhany, Direktur UKM Konsumer, Jaringan Distribusi di PT  Bank Danamon Indonesia Tbk mengaku tak khawatir terkait persaingan antara bank dengan fintech. "Masing-masing mempunyai pasarnya baik fintech maupun bank," kata Michellina ketika ditemui seteah acara D-Wallet, Selasa (13/3).


Saat ini Bank Danamon memiliki bisnis wealth management dengan brand Danamon Previlege. Perkembangan terakhir bisnis wealth management Danamon, menurut Michellina, cukup aktif.

Menurut Danamon saat ini kelebihan institusi bank dibandingkan fintech adalah tingkat kepercayaan. Ini tak terlepas dari banyaknya regulasi yang harus dipatuhi di Industri perbankan.

Nantinya, Danamon memproyeksi tidak semua cabang bank akan tutup disebabkan fintech. Karena beberapa cabang masih diperlukan untuk tatap muka di bisnis yang memerlukan persyaratan dokumen yang cukup banyak seperti kredit pemilikan rumah (KPR).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia