JAKARTA. Kebijakan dual price harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dinilai tak akan terlalu berpengaruh terhadap bisnis PT Bank Danamon Tbk. (BDMN). Bank ini memprediksi bila nanti BBM jadi naik, inflasi akan bertambah 1% menjadi 7%."Kita masih menunggu rencana pemerintah. Saat ini masih dalam kajian dan belum final. Tapi kita lihat itu tidak terlalu berdampak kepada bisnis secara keseluruhan," ucap Direktur Keuangan Danamon Vera Eve Lim, Kamis, (18/4).Dalam bisnis konsolidasi, Danamon memiliki PT Adira Dinamika Multifinance Tbk. (ADMF) yang menyalurkan kredit bagi kendaraan bermotor. Untuk ini pun, kenaikan BBM dinilai tak akan terlalu berdampak terhadap bisnisDirektur Utama Adira Finance, Willy S Dharma mengatakan bahwa ia melihat pada kenaikan BBM tahun 2009 lalu. Saat itu, inflasi berposisi 11% dan masalah komoditas lemah. "Waktu itu dampak ke kredit motor tidak terlalu besar. Mobil bahkan masih tumbuh 20%," sebutnya.Dengan kebijakan dual price ini, bila inflasi naik menjadi sekitar 7-8%, dampak ke bisnis mobil dan komoditas juga diprediksi masih baik dan tak berdampak terlalu besar. "Di sepeda motor justru akan banyak naik penjualannya. Karena pindah dari mobil ke motor," ujar Willy. Apalagi menjelang Pemilu 2014, biasanya penjualan mobil dan motor juga akan meningkat.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Danamon tak khawatir kebijakan dual price BBM
JAKARTA. Kebijakan dual price harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi dinilai tak akan terlalu berpengaruh terhadap bisnis PT Bank Danamon Tbk. (BDMN). Bank ini memprediksi bila nanti BBM jadi naik, inflasi akan bertambah 1% menjadi 7%."Kita masih menunggu rencana pemerintah. Saat ini masih dalam kajian dan belum final. Tapi kita lihat itu tidak terlalu berdampak kepada bisnis secara keseluruhan," ucap Direktur Keuangan Danamon Vera Eve Lim, Kamis, (18/4).Dalam bisnis konsolidasi, Danamon memiliki PT Adira Dinamika Multifinance Tbk. (ADMF) yang menyalurkan kredit bagi kendaraan bermotor. Untuk ini pun, kenaikan BBM dinilai tak akan terlalu berdampak terhadap bisnisDirektur Utama Adira Finance, Willy S Dharma mengatakan bahwa ia melihat pada kenaikan BBM tahun 2009 lalu. Saat itu, inflasi berposisi 11% dan masalah komoditas lemah. "Waktu itu dampak ke kredit motor tidak terlalu besar. Mobil bahkan masih tumbuh 20%," sebutnya.Dengan kebijakan dual price ini, bila inflasi naik menjadi sekitar 7-8%, dampak ke bisnis mobil dan komoditas juga diprediksi masih baik dan tak berdampak terlalu besar. "Di sepeda motor justru akan banyak naik penjualannya. Karena pindah dari mobil ke motor," ujar Willy. Apalagi menjelang Pemilu 2014, biasanya penjualan mobil dan motor juga akan meningkat.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News