JAKARTA. Peminat obligasi PT Bank Danamon Tbk (BDMN) ternyata cukup banyak. Total permintaan yang masuk berlebih sampai 2,5 kali target awal yang hanya Rp 2 triliun. Bank Danamon tak memenuhi semua permintaan itu. Meskipun demikian, meningkatkan nilai penerbitan obligasi menjadi Rp 2,8 triliun. Obligasi II Bank Danamon Tahun 2010 ini terbagi menjadi dua seri. Masing-masing adalah seri A dengan jangka waktu tiga tahun dan seri B yang bertenor lima tahun Reza Benito Zahar, Direktur Structure Product Investment Banking Division Danareksa Sekuritas selaku penjamin emisi menuturkan, obligasi yang bertenor tiga tahun memikat penawaran terbesar. Nilai obligasi seri A yang akhirnya diterbitkan sebesar Rp 1,879 triliun.Sedang obligasi seri B yang bertenor lima tahun menyerap dana Rp 921 miliar. Menurut Reza, seri A lebih laris karena investor masih berpikir jangka pendek. Di saat tren bunga sedang rendah seperti sekarang, investor cenderung memilih instrumen yang memberikan mereka kemudahan untuk memindahkan dananya kalau sewaktu-waktu ada kenaikan bunga.Sebagian besar investor yang meminati obligasi Bank Danamon adalah pengelola dana pensiun dan perusahaan asuransi. "Asing juga turut membeli obligasi yang bertenor tiga tahun. Nilainya sekitar Rp 750 miliar-Rp 800 miliar," tutur dia.Menurut Reza, minat asing terhadap obligasi korporasi Indonesia merupakan fenomena baru. Sebelumnya, investor asing hanya memburu Surat Utang Negara (SUN). Permintaan asing terhadap obligasi korporasi baru muncul di semester kedua. Reza menduga tawaran yield yang lebih tinggi merupakan alasan investor asing membeli obligasi korporasi lokal. Saat ini, tingkat yield SUN memang mulai menipis.Spread kecilObligasi seri B sebenarnya menawarkan kupon bunga yang lebih tinggi dibandingkan obligasi seri A. Obligasi seri A menawarkan bunga 8,75% per tahun, sedang seri B memasang bunga 9% per tahun. Namun, jika perhatikan, selisihnya (spread) memang tidak terlalu besar, yakni 25%. I Made Adi Saputra, analis obligasi NC Securities menduga, spread yang kecil ini merupakan alasan investor lebih memilih obligasi tenor pendek. Meski begitu, secara umum, menurutnya, tawaran bunga Danamon cukup bagus. Selain Bank Danamon, masih ada PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) yang akan merilis obligasi senilai Rp 750 miliar. Angka penerbitan obligasi BTPN yang lebih kecil membuat penjamin emisi obligasi BTPN yakin bahwa penjualan obligasi ini akan lebih mudah. "Saya rasa bisa oversubscribed juga," jelasnya. Sayangnya, Reza belum bisa mengungkapkan nilainya. "Masa bookbuilding (penawaran awal) sampai 3 Desember," tuturnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Danamon tambah nilai obligasi menjadi Rp 2,8 triliun
JAKARTA. Peminat obligasi PT Bank Danamon Tbk (BDMN) ternyata cukup banyak. Total permintaan yang masuk berlebih sampai 2,5 kali target awal yang hanya Rp 2 triliun. Bank Danamon tak memenuhi semua permintaan itu. Meskipun demikian, meningkatkan nilai penerbitan obligasi menjadi Rp 2,8 triliun. Obligasi II Bank Danamon Tahun 2010 ini terbagi menjadi dua seri. Masing-masing adalah seri A dengan jangka waktu tiga tahun dan seri B yang bertenor lima tahun Reza Benito Zahar, Direktur Structure Product Investment Banking Division Danareksa Sekuritas selaku penjamin emisi menuturkan, obligasi yang bertenor tiga tahun memikat penawaran terbesar. Nilai obligasi seri A yang akhirnya diterbitkan sebesar Rp 1,879 triliun.Sedang obligasi seri B yang bertenor lima tahun menyerap dana Rp 921 miliar. Menurut Reza, seri A lebih laris karena investor masih berpikir jangka pendek. Di saat tren bunga sedang rendah seperti sekarang, investor cenderung memilih instrumen yang memberikan mereka kemudahan untuk memindahkan dananya kalau sewaktu-waktu ada kenaikan bunga.Sebagian besar investor yang meminati obligasi Bank Danamon adalah pengelola dana pensiun dan perusahaan asuransi. "Asing juga turut membeli obligasi yang bertenor tiga tahun. Nilainya sekitar Rp 750 miliar-Rp 800 miliar," tutur dia.Menurut Reza, minat asing terhadap obligasi korporasi Indonesia merupakan fenomena baru. Sebelumnya, investor asing hanya memburu Surat Utang Negara (SUN). Permintaan asing terhadap obligasi korporasi baru muncul di semester kedua. Reza menduga tawaran yield yang lebih tinggi merupakan alasan investor asing membeli obligasi korporasi lokal. Saat ini, tingkat yield SUN memang mulai menipis.Spread kecilObligasi seri B sebenarnya menawarkan kupon bunga yang lebih tinggi dibandingkan obligasi seri A. Obligasi seri A menawarkan bunga 8,75% per tahun, sedang seri B memasang bunga 9% per tahun. Namun, jika perhatikan, selisihnya (spread) memang tidak terlalu besar, yakni 25%. I Made Adi Saputra, analis obligasi NC Securities menduga, spread yang kecil ini merupakan alasan investor lebih memilih obligasi tenor pendek. Meski begitu, secara umum, menurutnya, tawaran bunga Danamon cukup bagus. Selain Bank Danamon, masih ada PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) yang akan merilis obligasi senilai Rp 750 miliar. Angka penerbitan obligasi BTPN yang lebih kecil membuat penjamin emisi obligasi BTPN yakin bahwa penjualan obligasi ini akan lebih mudah. "Saya rasa bisa oversubscribed juga," jelasnya. Sayangnya, Reza belum bisa mengungkapkan nilainya. "Masa bookbuilding (penawaran awal) sampai 3 Desember," tuturnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News