Danantara dan PLN Kembangkan Pembangkit Listrik EBT 20 GW Senilai Rp 600 Triliun



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) melalui Danantara Investment Management (DIM) menjalin kerja sama strategis dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kolaborasi ini untuk mempercepat pengembangan energi baru terbarukan (EBT) yang membutuhkan investasi jumbo.

Nantinya, Head of Agreement (HoA), Danantara akan menjajaki peluang investasi pada proyek-proyek pembangkit berbasis EBT melalui anak usaha PLN, yakni PLN Nusantara Renewables dan PLN Indonesia Power Renewables.

Targetnya tidak main-main, PLN memproyeksikan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 20 Gigawatt (GW) dengan estimasi investasi mencapai Rp 600 triliun atau setara US$ 36 miliar.


Baca Juga: PLTU Cirebon-1 Gagal Pensiun Dini, METI: Bakal Terdampak pada Investasi EBT

Chief Investment Officer Danantara Indonesia, Pandu Sjahrir menegaskan, Danantara hadir sebagai institusi investasi strategis berorientasi jangka panjang. Kerja sama ini diharapkan menjadi tonggak awal dalam mencapai swasembada energi sekaligus menyikapi perubahan iklim.

"Penandatanganan HoA ini menjadi tonggak awal dalam menjajaki kebutuhan investasi strategis yang besar, mendorong pengembangan EBT yang andal, serta memperkuat posisi Indonesia dalam swasembada energi," ujarnya dalam keterangan resminya, Senin (22/12/2025).

Pandu menambahkan, pengembangan EBT merupakan sektor prioritas karena memiliki multiplier effect yang signifikan, mulai dari ketahanan energi nasional hingga penciptaan lapangan kerja hijau (green jobs). Danantara tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga aktif membantu mengatasi tantangan pengembangan proyek.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyambut baik dukungan dari sovereign wealth fund (SWF) Indonesia tersebut. Ia menegaskan, transisi energi merupakan proyek besar yang tidak bisa dikerjakan sendirian oleh PLN.

“Transisi energi tidak dapat dilakukan secara sendiri-sendiri. Kehadiran Danantara Indonesia memperkuat langkah PLN dalam mengembangkan energi terbarukan secara lebih terstruktur, sekaligus memastikan proyek hijau dalam RUPTL dapat berjalan tepat waktu,” kata Darmawan.

Sebagai informasi, Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 menetapkan rencana penambahan kapasitas pembangkit listrik baru total sebesar 70 GW. Dari jumlah tersebut, sekitar 76% di antaranya akan bersumber dari energi terbarukan.

Baca Juga: Perluas Portofolio EBT, Indofood (INDF) Operasikan PLTS di Pabrik Bogasari Jakarta

Darmawan berharap dukungan pembiayaan yang solid dari Danantara dapat memastikan sistem ketenagalistrikan nasional tetap andal meski beralih ke energi bersih. Kolaborasi ini juga menyinergikan kapabilitas investasi Danantara dengan keahlian operasional PLN.

Penandatanganan HoA ini merupakan tahap awal penjajakan kerja sama investasi. Rincian lebih lanjut mengenai struktur investasi akan diumumkan setelah proses uji tuntas (due diligence) selesai dilakukan oleh kedua belah pihak sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Selanjutnya: Upaya Mendorong Penguatan UMKM Lokal Agar Berdaya Saing

Menarik Dibaca: 13 Manfaat Jalan Kaki bagi Kesehatan Tubuh, Bisa Memperpanjang Umur!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News