KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, menyatakan jika Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan menjadi penyedia likuiditas alias liquidity provider di pasar modal Indonesia. Terkait hal ini, Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Andry Satrio Nugroho, menilai jika keputusan ini perlu dipertimbangkan kembali karena melenceng dari mandat awal Danantara. “Tapi menurut saya ini bergeser dari undang-undang di BUMN dan Danantara sendiri, karena mandat di awal itu adalah mendorong pertumbuhan sektor riil, di mana mempercepat hilirisasi, menciptakan pekerjaan, dan proyek-proyek yang mampu meningkatkan ekonomi,” terang Andry kepada Kontan, Senin (14/4).
Danantara Harusnya Jadi Katalisator Sektor Riil, Bukan Jadi Penyedia Likuiditas
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, menyatakan jika Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan menjadi penyedia likuiditas alias liquidity provider di pasar modal Indonesia. Terkait hal ini, Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Andry Satrio Nugroho, menilai jika keputusan ini perlu dipertimbangkan kembali karena melenceng dari mandat awal Danantara. “Tapi menurut saya ini bergeser dari undang-undang di BUMN dan Danantara sendiri, karena mandat di awal itu adalah mendorong pertumbuhan sektor riil, di mana mempercepat hilirisasi, menciptakan pekerjaan, dan proyek-proyek yang mampu meningkatkan ekonomi,” terang Andry kepada Kontan, Senin (14/4).