Rights Issue SIAP, siapa dibalik Danareksa?



JAKARTA. PT Danareksa Sekuritas akan menjadi pembeli siaga (standby buyer) rights issue PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP). Tentu, tidak sedikit dana yang harus disiapkan sekuritas BUMN ini.

Berdasarkan prospektus SIAP dijelaskan, para pemegang saham utama SIAP tidak akan mengeksekusi haknya. Adapun, pemegang saham utama SIAP itu adalah PT Graha Sakti Cemerlang (GSC) dan PT Graha Sakti Prima (GSP).

Masing-masing menggenggam 216 juta saham atau 36% kepemilikan dan 144 juta saham atau setara dengan 24% saham SIAP.


Informasi saja, PT Antaboga Delta Sekuritas menjadi salah satu pemegang saham SIAP dengan porsi kepemilikan 12,83%. Namun, seperti diketahui, otoritas pasar modal telah mencabut izin Antaboga. Dengan demikian, Antaboga dianggap tidak akan mengeksekusi haknya.

Maka, jumlah saham yang tidak akan tereksekusi dari ketiga pemegang saham utama SIAP itu sebanyak 437 juta saham. Jumlah ini setara dengan 72,83%. Selanjutnya, sebesar 27,17% merupakan pemegang saham publik.

Dengan asumsi pemegang saham publik mengeksekusi haknya dan tidak menambah porsi dari sisa saham yang tidak terserap, Danareksa akan menguasai 72,34% saham SIAP. Total saham yang akan diterbitkan berjumlah 23,4 miliar seharga Rp 200 per saham. Maka, total nilai aksi korporasi ini mencapai Rp 4,68 triliun.

Nah, untuk menguasai 72,34% saham SIAP itu, maka Danareksa mesti menyiapkan dana hingga Rp 3,38 triliun. Danareksa sendiri sudah menyatakan kesanggupannya untuk menyerap seluruh saham baru SIAP.

Bagaimana Danareksa akan membiayai aksi korporasi ini? Merujuk pada data Bursa Efek Indonesia (BEI), saat ini nilai modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) broker berkode OD ini hanya Rp  247,86 miliar.

Marciano Herman, Direktur Utama Danareksa mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan hal itu. Namun, ia enggan membeberkan mengenai hal tersebut. "Kami akan jelaskan ke OJK (Otoritas Jasa Keuangan) mengenai kesiapan kami," ujarnya kepada KONTAN, Selasa malam (6/5).

Ia pun bungkam ketika ditanya apakah pihaknya telah mengadakan perjanjian dengan pihak ke tiga yang bersedia menampung saham baru SIAP tersebut. Jika demikian, Danareksa akan menjadi perantara dari pihak ke tiga tersebut. "Bisa saja, nanti kami akan alihkan (saham SIAP) ke pihak lain," imbuh Marciano.

Ia beralasan, pihaknya tertarik menjadi pembeli siaga karena SIAP memiliki potensi bisnis ayng baik di masa mendatang. Informasi saja, aksi korporasi ini ditangani oleh PT Eagle Capital yang dikomandoi o leh Erry Firmansyah dan Harry Wiguna.

Harry Wiguna merupakan Direktur Utama Danareksa Sekuritas periode 2005-2009. Apakah kesediaan Danreksa ada kaitannya dengan posisi Harry Wiguna?  "Tidak lah, itu tidak ada hubungannya, ini murni bisnis," elak Marciano.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri