JAKARTA. Danareksa Research Institute memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal I tahun ini mencapai 6,5%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,7%.Chief Economist Danareksa Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, pertumbuhan ekonomi masih didominasi oleh terdorongnya sektor konsumsi walaupun harga pangan juga tinggi. Dia mengatakan, harga pangan yang merambat naik sejak 2010 lalu tidak berpengaruh pada daya beli masyarakat yang khususnya mempunyai pendapata Rp 1 hingga Rp 2 juta per bulan.Berdasarkan survei Danareksa, indeks kepercayaan konsumen kembali menguat pada bulan Maret karena kekhawatiran terhadap tekanan inflasi semakin berkurang. Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) meningkat kembali pada bulan Maret sebesar 6,4 % menjadi 85,0.Selain dari sektor konsumsi, Purbaya menjelaskan pertumbuhan juga didorong oleh ekspor yang masih tumbuh sebesar 12,5 % dan impor sebesar 13 %. “Jadi momentum pertumbuhan ekonomi belum terganggu sampai sekarang warningnya adalah inflasi harus dijaga,”urainya, Kamis (31/3).Dari sisi belanja pemerintah, Purbaya melihat sudah ada perbaikan. Dia melihat, belanja pemerintah tahun ini lebih cepat.Secara keseluruhan, Purbaya optimis target pertumbuhan sebesar 6,4% bakal tercapai. Namun, dia mengatakan, pihaknya belum membahas dampak pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Pengamat Ekonomi dari Asian Development Bank (ADB) Edimon Ginting juga senada. Dia memproyeksikan pertumbuhan akan berada di level 6,4 % berkat ekspor dan investasi. “Disisi lain pemerintah akan mulai memperhatikan infrastruktur lebih in line lagi,”tandasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Danareksa prediksikan pertumbuhan kuartal I capai 6,5%
JAKARTA. Danareksa Research Institute memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal I tahun ini mencapai 6,5%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,7%.Chief Economist Danareksa Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, pertumbuhan ekonomi masih didominasi oleh terdorongnya sektor konsumsi walaupun harga pangan juga tinggi. Dia mengatakan, harga pangan yang merambat naik sejak 2010 lalu tidak berpengaruh pada daya beli masyarakat yang khususnya mempunyai pendapata Rp 1 hingga Rp 2 juta per bulan.Berdasarkan survei Danareksa, indeks kepercayaan konsumen kembali menguat pada bulan Maret karena kekhawatiran terhadap tekanan inflasi semakin berkurang. Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) meningkat kembali pada bulan Maret sebesar 6,4 % menjadi 85,0.Selain dari sektor konsumsi, Purbaya menjelaskan pertumbuhan juga didorong oleh ekspor yang masih tumbuh sebesar 12,5 % dan impor sebesar 13 %. “Jadi momentum pertumbuhan ekonomi belum terganggu sampai sekarang warningnya adalah inflasi harus dijaga,”urainya, Kamis (31/3).Dari sisi belanja pemerintah, Purbaya melihat sudah ada perbaikan. Dia melihat, belanja pemerintah tahun ini lebih cepat.Secara keseluruhan, Purbaya optimis target pertumbuhan sebesar 6,4% bakal tercapai. Namun, dia mengatakan, pihaknya belum membahas dampak pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Pengamat Ekonomi dari Asian Development Bank (ADB) Edimon Ginting juga senada. Dia memproyeksikan pertumbuhan akan berada di level 6,4 % berkat ekspor dan investasi. “Disisi lain pemerintah akan mulai memperhatikan infrastruktur lebih in line lagi,”tandasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News