Danareksa rekomendasikan jual saham Tower Bersama (TBIG), ini alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) melaporkan pendapatannya di kuartal I/2021 sebesar Rp 1,42 triliun, atau naik 2,3% secara quarter on quarter (qoq).

Menurut Analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis dalam risetnya yang dirilis pada 8 Juni 2021, Hutchinson 3 dan Indosat yang berkontribusi paling besar terhadap pertumbuhan pendapatan karena penyewaan tower, sementara dari operator lain sedikit meningkat.

Pertumbuhan tersebut didukung oleh penambahan 761 sewa di kuartal I/2021, yang terdiri dari 235 menara build-to-suit (BTS) baru dan 526 kolokasi.

Ia melihat bahwa ini sebagai pertumbuhan yang seimbang untuk menara TBIG dan penyewa, yang pada dasarnya akan memperbesar portofolio menara menjadi 16.390, sementara jumlah penyewa hampir dua kali lipat jumlah menara.

Baca Juga: Ini kata Saratoga soal rumor bakal jual saham Tower Bersama Infrastructure (TBIG)

Niko melihat opex TBIG sebagian besar tetap stabil di kuartal I/2021, sehingga dengan demikian EBITDA kuartal I/2021 mencapai Rp 1,24 triliun yang mencerminkan peningkatan pendapatan di kuartal I/2021, dan margin EBITDA yang tetap stabil di angka 87,1%, meskipun ada menara BTS baru.

Pengeluaran keuangan TBIG dan pergantian valuta asing berubah negatif di kuartal I/2021, sehingga membebani pendapatan di kuartal I/2021.

 
TBIG Chart by TradingView

Editor: Yudho Winarto