Danareksa Research Institute memprediksi inflasi November 2019 sebesar 0,20% (mom)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi pada bulan November 2019 akan lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Danareksa Research Institute (DRI) memprediksi inflasi pada bulan tersebut adalah sebesar 0,20% (mom), sementara inflasi pada bulan Oktober 2019 adalah sebesar 0,02% (mom).

Menurut Head of DRI Moekti P. Soecjachmoen, inflasi yang lebih tinggi pada bulan November 2019 tersebut disebabkan oleh harga komoditas bergejolak mulai meningkat, meski tidak ada event tahunan dan tidak ada momentum untuk barang-barang dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah.

Baca Juga: Seberapa hemat miliarder Warren Buffett? Perilakunya membuat banyak orang terkejut


Komoditas yang mengalami peningkatan harga antara lain bawang merah, daging ayam, telur ayam ras, bawang putih, beras, minyak goreng, dan gula. Sementara yang menahan laju inflasi adalah cabai.

Peningkatan harga komoditas pada bulan November ini dipandang sebagai akibat dari persediaan yang rendah karena masih adanya kemarau panjang yang menghambat panen dan mulainya masa tanam.

Sementara dari komponen pakaian dan harga emas diprediksi akan mengalami penurunan yang lebih dalam dari penurunan1,3% pada bulan sebelumnya. Pada bulan November 2019, penurunan komponen tersebut akan sebesar 2,1% (mom).

Baca Juga: BI optimistis prospek pertumbuhan ekonomi 2020 membaik

Harga barang domestik pada bulan November juga diprediksi akan naik tipis 0,07%, sementara pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi 0,5%.

Sementara itu, harga keseluruhan untuk komoditas manufaktur dan barang impor mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,06% dan 0,2%. Berbanding terbalik, harga produk grosir meningkat sebesar 0,28% (mom).

Sementara bila dilihat secara year on year, DRI memprediksi inflasi pada November 2019 akan berada sebesar 3,06%, sehingga nanti pada akhir tahun 2019, inflasi akan berada di kisaran 3,00% - 3,50%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .