KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2021 diperkirakan lebih tinggi dari capaian pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2021. Danareksa Research Institute (DRI) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2021 berada di kisaran 4,62% yoy, atau lebih tinggi dari 3,51% yoy pada kuartal sebelumnya. Kepala ekonom DRI Rima Prama Artha mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan terakhir tahun lalu rupanya tidak didorong oleh konsumsi rumah tangga. Pasalnya, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada periode tersebut masih terbatas.
“Pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2021 lebih didorong oleh kinerja neraca perdagangan barang yang membukukan surplus dan juga konsumsi pemerintah,” tutur Rima kepada Kontan.co.id, Jumat (4/2). Rima memerinci, pertumbuhan ekspor pada kuartal IV-2021 diperkirakan sebesar 20,48% yoy dan pertumbuhan impor sebesar 27,68% yoy. Kinerja perdagangan pada kuartal IV-2021 ini mencetak surplus tertinggi setidaknya dalam 14 tahun terakhir.
Baca Juga: Danareksa Research Institute Perkirakan Inflasi Bulanan Pada Januari 2022 Akan Turun Surplus neraca perdagangan ini didorong oleh peningkatan harga komoditas, karena kelangkaan energi terutama di Eropa dan juga suplai
Crude Palm Oil (CPO) yang terbatas akibat Malaysia mengurangi jumlah produksinya. Sedangkan konsumsi pemerintah pada kuartal IV-2021 tumbuh 46,74% yoy, atau bila dibandingkan dengan kuartal III-2021 tumbuh 54,92% qtq. Belanja signifikan tercatat pada bulan Desember 2021 yang bahkan mencapai Rp 476,41 triliun. Akselerasi konsumsi pemerintah ini sebagian bear untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terutama untuk vaksinasi, merawat pasien Covid-19, insentif tenaga kesehatan, bantuan sosial berubah makanan, bantuan sosial tunai, serta subsidi kuota internet. Sedangkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kuartal IV-2021 diperkirakan tumbuh 2,64% yoy. Pertumbuhannya dinilai lambat karena ada pembatasan sosial yang masih berlanjut. “Bahkan, momen Natal dan Tahun Baru tidak bisa mendorong konsumsi rumah tangga. Konsumsi yang rendah ini mengindikasikan pendapatan masyarakat masih belum kembali ke level semula,” jelas Rima.
Baca Juga: Ekonom Danareksa: Konsumsi Rumah Tangga pada Kuartal I-2022 Bisa Tumbuh ke 4,12% yoy Sedangkan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi diperkirakan tumbuh di kisaran 3,18% yoy seiring dengan progres pemulihan ekonomi dan juga upaya pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang lebih baik. Dengan perkembangan tersebut, DRI memperkirakan pertumbuhan ekonomi di sepanjang tahun 2021 berada di level 3,60% yoy. Bila melihat komponennya, lembaga tersebut memperkirakan pertumbuhan konsumsi rumah tangga di sepanjang tahun lalu sebesar 1,78% yoy, konsumsi pemerintah tumbuh 17,99% yoy, investasi tumbuh 3,46% yoy. Sedangkan ekspor diramal tumbuh 21,67% yoy dan impor tumbuh 22,66% yoy. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .