Danareksa Targetkan Laba Bersih Tembus Rp 1,3 Triliun Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - SURAKARTA. PT Danareksa (Persero) salah satu holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan pencapaian laba bersih konsolidasi hingga akhir tahun 2023 ini berada di angka Rp 1,299 triliun. Target ini naik 4,33% jika dibandingkan dengan laba tahun 2022 lalu yang berada di angka Rp 1,245 triliun. 

“Jadi di 2022 itu kinerja kita memang lompat dari Rp 728 miliar Rp 1,2 triliun, dan di 2023 insyaallah kita bisa capai dan ini sesuai RKAB jadi masih rencana,” ungkap Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Danareksa, Muhammad Teguh Wirahadikusumah kepada Kontan dalam acara media gathering yang dilaksanakan di Lokananta Solo, Senin (11/12).

Teguh menambahkan, target laba bersih hingga akhir 2023 itu meloncat 34% jika dihitung dari tahun 2021 saat holding tersebut dibentuk.


Selain laba bersih, Teguh juga menargetkan peningkatan seluruh indikator kinerja keuangan lain seperti pendapatan bersih naik 11,5% di tahun ini.

Baca Juga: PT Danareksa Jadi Holding BUMN Paling Kolaboratif

Kemudian return of equity (ROE) perseroan naik 3,7 persen, serta debt to equity ratio (DER) juga meningkat sebesar 0,47 kali meskipun belum sesuai dengan target Kementerian BUMN yaitu 3 kali.

“Debt to equity ratio walaupun sudah meningkat tapi masih jauh dari kalau di Kementerian BUMN itu targetnya 3 kali, sehingga kita masih ada banyak ruang untuk terus berkembang,” tuturnya.

Untuk mencapai target ini, ada beberapa rencana pengembangan dan inisiatif strategis yang telah dijalankan dalam holding BUMN Danareksa. 

Khusus untuk anak usaha kawasan Industri, Danareksa akan fokus pada pengembangan kawasan berbasis green dan smart estate, digital layanan bisnis tenant dan standarisasi proses bisnis terintegrasi. Khusus PT Nindya, Danareksa akan melakukan diferensiasi jasa berbasis green construction, strategic partnership dan pendanaan serta pemanfaatan bendungan untuk renewable energy

Untuk anak usaha di sub sektor media dan teknologi khususnya PT Kliring Berjangka Indonesia, Danareksa akan mengembangkan lembaga kliring jasa carbon, inisiasi kliring kripto dan pembiayaan resi gudang. 

Baca Juga: Holding BUMN Danareksa lewat Grand Batang City Bawa Investasi Asing ke Indonesia Rp1T

Sementara untuk Balai Pustaka, dilakukan pengembangan berbasis intelektual properti, pengembangan Produk Pustaka Digital (EduBP) dan pengembangan produk anjungan belajar di daerah 3T. 

Dari sub sektor konsultasi konstruksi, diterapkan pengembangan kompetensi berbasis multi industri dan pengembangan kompetensi dengan spesialisasi industri. 

Dan yang terakhir dari sektor sumber daya air dilakukan optimalisasi bisnis non-SDA, pengembangan SPAM melalui IWF dan pengembangan EBT dan pariwisata berbasis SDA.

Teguh juga menambahkan bahwa setelah inbreng 10 BUMN rampung, Danareksa akan mengutamakan keberlanjutan kinerja keuangan agar bisa lebih kredibel, akurat, dan tepat waktu.

“Mudah-mudahan bisa sustain dengan laporan keuangan yang kredibel dilakukan dengan KAP yang baik, dan manajemen risiko yang terukur dan terintegrasi sehingga kita bisa antisipasi berbagai macam resiko di kemudian hari,” tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .