Danone Luncurkan Program Sekolah Bisnis di Pesantren



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Danone Indonesia bersama Yayasan Sinergi Ekosistem Pesantren (SEP) bekerja sama dengan Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) Kabupaten Bogor meluncurkan Program Sekolah Bisnis Pesantren (SBP).

Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi pesantren serta menjangkau 26.000 santri. 

Pesantren saat ini terus berkembang dan terus menambahkan potensi kelembagaan, salah satunya yang berkaitan dengan ekonomi dan kewirausahaan. 


Baca Juga: Aqua Pastikan Akses Air Bersih dan Sanitasi bagi Masyarakat di 46 Kabupaten

Program SBP diselenggarakan untuk membantu pesantren mengembangkan wawasan ekonomi mereka melalui pelatihan dan pemberdayaan yang melibatkan dan terfokus pada pengurus pesantren, para santri, serta masyarakat sekitar pesantren.

Basnang Said, Direktur pada Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, mengatakan kehadiran SBP merupakan langkah penting untuk mencapai salah satu fungsi pesantren, yakni pemberdayaan masyarakat. 

“Dari kurun waktu 2019 hingga 2024, jumlah pesantren naik dari 29.000 menjadi 41.000 pesantren. Salah satu fungsi penting pesantren adalah pemberdayaan masyarakat.” kata dia dalam keterangannya, Sabtu (24/8). 

Sementara itu, Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia, berharap Program Sekolah Bisnis Pesantren dapat mendorong inovasi dan semangat berwirausaha di kalangan pesantren, sehingga mereka dapat lebih mandiri, sekaligus mampu meningkatkan daya saing sumber daya manusia di lingkungan pesantren. 

“Dukungan ini sejalan dengan komitmen Danone Impact Journey, yang menempatkan pengembangan SDM sebagai salah satu pilar utama dalam strategi keberlanjutan perusahaan,” ujar Karyanto.

Baca Juga: Kemenag Sebut Self Awareness Penting untuk Siapkan Pernikahan yang Harmonis!

Khoirul Huda Basyir,Pengasuh PPTQ Al Kaukab, menyambut baik program tersebut karena sejalan dengan visi dan misi pesantren Al Kaukab.

Ia bilang,?pesantren memiliki tiga fungsi diantaranya, pertama sebagai pusat pendidikan, kedua sebagai pusat dakwah dan ketiga sebagai pemberdayaan masyarakat. Namun, untuk memberdayakan masyarakat maka, pesantren juga harus mandiri dan berdikari agar dapat mengajak orang lain untuk mandiri.”

Kehadiran Program SBP diharapkan mampu mendorong kemandirian ekonomi pesantren melalui inisiasi bisnis pesantren, kesejahteraan santri melalui entrepreneurship dan dampak ekonomi hijau bagi masyarakat sekitar. 

Program ini rencananya akan dijalankan secara bertahap, dimulai dari asesmen potensi bisnis pesantren, edukasi dan pendampingan untuk berbagai pelatihan bisnis serta dana hibah dan pengembangan produk lokal. 

Dengan demikian, kata Karyanto, pesantren dapat mengurangi ketergantungan pada bantuan eksternal, serta menciptakan dampak ekonomi berkelanjutan bagi pesantren.

Ia menambahkan, peluncuran program tersebut akan menjadi tonggak penting dalam membangun pesantren yang mandiri secara ekonomi dan berdaya saing. 

“Danone Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung inovasi dan kemandirian pesantren melalui program-program pendampingan dan pelatihan kewirausahaan, serta mendorong kolaborasi dengan mitra strategis.” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk