Dapat alokasi SDR, ULN bank sentral tercatat naik US$ 6,3 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Utang Luar Negeri (ULN) bank sentral mengalami peningkatan pada akhir Agustus 2021. 

Bank Indonesia (BI) mencatat, ULN Bank Sentral pada periode laporan sebesar US$ 9,2 miliar atau mengalami peningkatan sebesar US$ 6,3 miliar. 

Direktur, Kepala Grup Departemen Komunikasi BI Muhamad Nur menyebut, peningkatan besar ini berasal dari alokasi Special Drawing Rights (SDR) yang didistribusikan oleh Dana Moneter Internasional atau IMF pada bulan tersebut. 


“Hal ini ditujukan untuk mendukung ketahanan dan stabilitas ekonomi global dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19, membangun kepercayaan pelaku ekonomi, dan memperkuat cadangan devisa global dalam jangka panjang,” ujar M Nur dalam keterangannya, Jumat (15/10). 

Baca Juga: ULN Indonesia naik menjadi US$ 423,5 miliar per akhir Agustus 2021

Meski memang masuk ke dalam perhitungan ULN, tetapi bank sentral menegaskan adanya alokasi SDR ini tidak menimbulkan tambahan beban bunga utang. 

M Nur lanjut menjelaskan, alokasi SDR dari IMF ini pada dasarnya merupakan kategori khusus dan tidak dikategorikan sebagai pinjaman, karena tidak menimbulkan tambahan beban bunga utangd an kewajiban jatuh tempo tersebut. 

Namun, negara anggota yang menerima alokasi SDR akan mendapatkan tambahan likuiditas dalam bentuk cadangan devisa, sekaligus menambah kewajiban jangka panjangnya dalam jumlah yang sama. “Ini tidak menambah beban bunga utang, karena biaya atas kewajiban SDR ditetapkan dengan tingkat yang sama dengan bunga penerimaan cadangan devisa,” tandasnya. 

Selanjutnya: Pajak & Utang Baru Angkat Cadangan Devisa RI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .