KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi memberikan izin penyelenggaraan kegiatan usaha bullion kepada PT Pegadaian (Persero). Adapun izin tersebut diberikan melalui surat OJK Nomor S-325/PL.02/2024 per 23 Desember 2024.

Mengenai adanya izin tersebut, PT Pegadaian (Persero) menargetkan outstanding loan (OSL) produk emas bisa meningkat dobel digit pada 2025.

"Sejalan dengan izin dari OJK, Pegadaian menargetkan pertumbuhan untuk kinerja OSL produk-produk emas hingga 28% secara Year on Year (YoY) pada 2025," ucap Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian Elvi Rofiqotul Hidayah kepada Kontan, Rabu (26/2). 

BWS Gelar Edukasi Keuangan Bagi Pelajar Madiun, Dorong Literasi Sejak Dini

Baca Juga: Pegadaian Targetkan Saldo Deposito Emas Capai 1,5 Ton pada Akhir Tahun Ini

Elvi optimistis target itu bisa tercapai melihat minat masyarakat akan investasi emas, setelah merasakan peningkatan emas yang luar biasa pada 2024. Dalam menjalankan usaha bullion, Pegadaian juga melayani jasa lainnya, seperti jasa penitipan emas (vaulting), jasa assayer, dan juga distribusi emas. 

"Selain itu, jika ada kebutuhan atas refinery emas, dapat juga dilakukan di anak perusahaan PT Pegadaian, yaitu PT Pegadaian Galeri Dua Empat," tuturnya.

Di sisi lain, Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan mengatakan Pegadaian telah resmi meluncurkan layanan unggulan di bisnis bullion, yakni deposito emas melalui aplikasi Pegadaian Digital pada Januari 2024. 

Baca Juga: Bank Emas Meluncur, Erick Thohir: Potensi Cadangan Emas Batangan Bisa Capai 440 Ton

Sampai saat ini, saldo deposito emas Pegadaian sudah mencapai 300 kilogram. Dia mengatakan Pegadaian menargetkan saldo deposito emas bisa mencapai 1,5 ton pada akhir tahun ini.

"Akhir tahun ini targetnya 1,5 ton. Bisa jadi karena telah resmi diluncurkan Presiden Prabowo, target itu bisa saja tercapai dengan cepat," ungkapnya saat ditemui di peluncuran Bullion Bank di The Gade Tower, Jakarta Pusat, Rabu (26/2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News