KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah mengantongi izin usaha pernuh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Pendanaan Teknologi Nusa ingin tingkatkan kerja sama dengan institusi keuangan lainnya.
Co-Founder dan
Chief Executive Officer Pendanaan Dino Martin bilang dengan status berizin ini, Pendanaan bertekad untuk semakin meningkatkan kerjasama dengan institusi keuangan lainnya seperti Perbankan, Perusahaan Pembiayaan dan Asuransi untuk mendorong pertumbuhan inklusi keuangan di Indonesia.
Baca Juga: Kantongi izin penuh, P2P Lending milik Astra Maucash akan garap sektor produktif ”Kami siap menjadi partner teknologi bagi perbankan dan perusahaan pembiayaan konvensional dalam penyediaan teknologi penilaian kredit dan mesin analisa risiko untuk penyaluran kredit ultra mikro." Kata Dino pada konferensi pers pada Kamis (10/10). Lanjutnya, urusan merek atau
brand tetap milik partner. Pendanaan hanya menyediakan layanan dan dukungan teknologi di balik layar. Konsep layanan ini dikenal dengan nama
White Label. Selain Institusi keuangan, Pendanaan juga akan membuka diri dengan perusahaan
e-commerce yang ingin memberikan layanan pembelian produk secara kredit. Dalam waktu dekat, Pendanaan juga akan mengumumkan kerjasamanya dengan salah satu
e-commerce lndonesia. Beroperasi sejak tahun 2016, aplikasi pinjaman
online dari Pendanaan yakni KTA Kilat telah diunduh lebih dari 7 juta orang. Adapun total pinjaman yang disalurkan sudah mencapai lebih dari 2.5 triliun rupiah kepada lebih dari 500 ribu pelanggan pinjaman multiguna mikro di Indonesia.
Baca Juga: Perluas akses keuangan bagi pelajar, agen BRILink ekspansi ke sekolah Sebagai salah satu pionir, Pendanaan telah berhasil membangun teknologi penilaian dan mesin analisa risiko kredit yang dinilai mumpuni dan handal untuk pasar pinjaman mikro. Hal ini tentunya penting untuk semakin meningkatkan kepercayaan para partner Pendanaan dari institusi keuangan konvensional. Setelah berhasil melayani pasar pendanaan multiguna mikro, pendanaan selanjutnya menyasar pasar pinjaman produktif mikro. ”Saat ini, setiap bulannya kami telah melayani lebih dari 5000 pinjaman produktif untuk operasional warung. Kami akan menggarap potensi ini bersama dengan partner perbankan.” Kata Dino.
Ini sejalan dengan visi dari Pendanaan untuk menjadi perusahaan
fintech terdepan di Asia yang mampu memberikan kontribusi Ekonomi yang positif di setiap Negara dimana Pendanaan beroperasi. Setelah sukses di Indonesia, Pendanaan juga telah memulai layanan
fintech pinjaman
online di India sejak bulan Juli 2019. ”Yang perlu selalu diingat adalah, Pendanaan sejak awal selalu berfokus di
tech-nya, tidak di
fin-nya. Kami ingin menjadi perusahaan teknologi, bukan perusahaan keuangan,” tutup Dino.
Baca Juga: Kembangkan Fintech Tangsel Pay, Pemerintah Gandeng bank bjb Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi