JAKARTA. Setelah mengantongi fasilitas kredit sebesar US$ 12,5 juta, atau setara Rp 112 miliar dari Bank Permata, PT Sidomulyo Selaras Tbk berencana menambah armadanya untuk menunjang operasional usaha. Jonathan Walewangko, Sekretaris Perusahaan Sidomulyo Selaras mengatakan, fasilitas kredit yang diperoleh pada akhir Maret 2012 ini akan digunakan sebagai belanja modal perseroan. Emiten dengan kode saham SDMU itu akan menggunakan Rp 77 miliar di antaranya untuk membeli armada angkutan baru. Sedangkan Rp 35 miliar sisanya akan digunakan untuk melunasi utang SDMU kepada PT Bank Central Asia Tbk. “Target kami sepanjang 2012, akan ada penambahan sekitar 100 armada angkutan baru,” katanya saat dihubungi, Minggu (8/4). Dia mengungkapkan, hingga kini SDMU telah memiliki armada sebanyak 235 unit. Fasilitas kredit tesebut juga akan digunakan untuk membayar 35 unit prime mover yang dibeli dari China beberapa waktu lalu. “Kami telah membeli 55 armada dari Shaanxi Heavy Duty Automobile Import&Expoert Co. Ltd, China. 20 di antaranya sudah kami bayar dengan dana IPO, sementara 35 sisanya akan menggunakan dana dari kredit ini,” ujarnya.
Dapat kredit, SDMU tambah armada
JAKARTA. Setelah mengantongi fasilitas kredit sebesar US$ 12,5 juta, atau setara Rp 112 miliar dari Bank Permata, PT Sidomulyo Selaras Tbk berencana menambah armadanya untuk menunjang operasional usaha. Jonathan Walewangko, Sekretaris Perusahaan Sidomulyo Selaras mengatakan, fasilitas kredit yang diperoleh pada akhir Maret 2012 ini akan digunakan sebagai belanja modal perseroan. Emiten dengan kode saham SDMU itu akan menggunakan Rp 77 miliar di antaranya untuk membeli armada angkutan baru. Sedangkan Rp 35 miliar sisanya akan digunakan untuk melunasi utang SDMU kepada PT Bank Central Asia Tbk. “Target kami sepanjang 2012, akan ada penambahan sekitar 100 armada angkutan baru,” katanya saat dihubungi, Minggu (8/4). Dia mengungkapkan, hingga kini SDMU telah memiliki armada sebanyak 235 unit. Fasilitas kredit tesebut juga akan digunakan untuk membayar 35 unit prime mover yang dibeli dari China beberapa waktu lalu. “Kami telah membeli 55 armada dari Shaanxi Heavy Duty Automobile Import&Expoert Co. Ltd, China. 20 di antaranya sudah kami bayar dengan dana IPO, sementara 35 sisanya akan menggunakan dana dari kredit ini,” ujarnya.