Dapat Kucuran Dana US$ 250 Juta, Tambang Emas Milik Indika (INDY) Berproduksi di 2025



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek pengembangan bisnis tambang emas milik PT Indika Energy Tbk (INDY) kembali bergulir. Pada Kamis (2/3), INDY menandatangani perjanjian fasilitas kredit (facility agreement) senilai US$ 250 juta bersama dengan anak-anak perusahaan, antara lain PT Indika Inti Corpindo, PT Tripatra Multi Energi, PT Tripatra Engineering, PT Tripatra Engineers and Constructors, dan Tripatra (Singapore) Pte. Ltd. Dalam hal ini, kelima anak usaha INDY tersebut bertindak sebagai para penanggung awal

Kelima perusahaan ini adalah anak-anak perusahaan dari INDY yang dimiliki oleh INDY sebesar 100%, baik secara langsung dan tidak langsung. Adapun perjanjian fasilitas ini akan dipergunakan untuk pengembangan dan pembangunan Proyek Awak Mas dari PT Masmindo Dwi Area.

Head of Corporate Communications Ricky Fernando mengatakan, dana tersebut digunakan untuk mendanai konstruksi pembangunan infrastruktur, sarana fasilitas, dan pembukaan lahan tambang emas di proyek Awak Mas. Ricky melanjutkan, tahun lalu INDY telah menyelesaikan tahap Front End Energy Design (FEED) dan Definitive Feasibility Study (DFS). Untuk tahun 2023, setelah mendapatkan pendanaan tersebut, Indika akan berfokus untuk memulai konstruksi dan pembebasan lahan.


“Sementara itu, produksi rencananya akan dilakukan pada 2025,” terang Ricky kepada Kontan.co.id, Selasa (7/3).

Baca Juga: Prospek Emiten Kendaraan Listrik Kesetrum Subsidi

Mengutip pemberitaan sebelumnya, Proyek Awak Emas memiliki perkiraan cadangan ore sebesar 1,1 juta ons dan sumber daya sebesar 2 juta ons.

Asal tahu, perjanjian sindikasi ini diteken dengan sejumlah perbankan. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank UOB Indonesia, PT Bank DBS Indonesia, PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) bertindak secara sendiri-sendiri atau bersama-sama sebagai pengatur. BBNI bertindak sebagai agen dan BMRI sebagai agen jaminan, serta  BMRI dan BBNI  masing-masing bertindak sebagai bank rekening

Baca Juga: Harga Batubara Melandai, Produsen Belum Mengubah Target Produksi

Selain perjanjian fasilitas, INDY dan para pihak yang terlibat juga menandatangani surat fasilitas, perjanjian konfirmasi jaminan dan surat tambahan untuk perjanjian antarkreditur. Perjanjian fasilitas tersebut dijamin secara pari passu berdasarkan ketentuan-ketentuan dalam indenture untuk Surat Utang Senior dengan bunga 5,87% sebesar US$ 575 juta dan Surat Utang Senior dengan bunga 8,25% sebesar US$ 675 juta.

Kontan.co.id mencatat, INDY membidik produksi batubara sebanyak 32,8 juta ton di sepanjang 2023. Adapun produksi batubara ini didominasi dari PT Kideco Jaya Agung (Kideco). Secara rinci, sebanyak 31 juta ton batubara akan disumbang oleh Kideco dan 1,8 juta ton berasal dari Multi Tambangjaya Utama. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati