Dapat Modal, CrediBook Langsung Tebar Ragam Layanan Guna Perluas Pasar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Startup yang menyasar segmen pasar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia kini banyak menjadi incaran modal ventura. Penyebabnya, potensi pasar UMKM yang besar, mencapai 65 juta pelaku di tanah air.

Salah satunya adalah CrediBook. Usaha rintisan yang awalnya sebagai penyedia laporan keuangan digital bagi UMKM ini makin berkembang dengan menyediakan ragam layanan.

Selain fitur laporan keuangan digital, CrediBook juga punya layanan CrediMart yang buka sejak September tahun lalu. Ini adalah fitur penjualan digital untuk layanan grosir. Untuk pemasaran pun, CrediBook sudah menyediakan fitur CrediStore yakni toko online yang bisa para pengguna manfaatkan.


Hasilnya, setelah mendapat pendanaan pra-seri A sebesar US$ 1,5 juta dari Wavemaker Partners, Alpha JWC Ventures, dan Insignia Ventures Partners pada Januari 2021, CrediBook kembali mendapat injeksi modal.

Kali ini, suntikan modal yang CrediBook dapatkan untuk pendanaan seri A senilai US$ 8,1 juta. Pendanaan ini dipimpin Monk’s Hill Ventures serta beberapa investor terdahulu, seperti Insignia Ventures Partners dan Wavemaker Partners.

Gabriel Frans, Co Founder dan Chief Executive Officer CrediBook, bilang, keberhasilan mendapat suntikan modal karena pihaknya selalu mengembangkan potensi bisnis yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan pasar.

Baca Juga: Start up kasir online kebanjiran klien di masa pandemi

"Karena kami memprioritaskan aspek fundamental, jadi tidak sekadar bakar uang, tapi terukur dan terarah," katanya kepada KONTAN, Jumat (8/4).

Itu tampak dari hasil yang CrediMart dekap. Sejak meluncur September 2021, CreditMart mencatatkan pendapatan tujuh kali lipat saat ini. Layanannya ada di 40 kota di Indonesia.

Pendanaan seri A, Gabriel memastikan, salah satunya untuk membiayai pengembangan bisnis CrediMart. Misalnya, penambahan kategori produk di CrediMart.

Saat ini, CrediMart menyediakan produk kebutuhan pokok, obat-obatan, alat tulis, perlengkapan kantor, dan bahan bangunan. Nantinya, ada tambahan untuk produk makanan dan minuman, fesyen, serta industri rumahan.

Ekspansi lainnya adalah  memperbanyak kemitraan dengan toko grosir konvensional. Saat ini, CrediMart sudah bermitra dengan 66.000 peritel grosir dan ritel. CrediMart akan memperluas area operasional yang ada di Pulau Sumatra, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Selain itu, CrediBook akan menggunakan pendanaan seri A untuk merekrut karyawan, terutama di bidang teknologi dan pengembangan bisnis. Tentu, ini untuk mendukung pengembangan ekspansi CrediBook.

Dengan ekspansi tersebut, Gabriel berharap, semakin banyak pelaku UMKM di Indonesia menggunakan layanan yang CrediBook tawarkan. Jika ini terlaksana, dia bisa memastikan, pertumbuhan bisnis CrediBook di masa mendatang semakin berkembang.        

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon