JAKARTA. Proyek kereta ringan atau light rail transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) kembali mendapat angin segar. Pasalnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang merupakan investor proyek ini segera mendapat suntikan dana segar. Dana segar ini berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) yang telah disetujui Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Nilai suntikan modal segar sebesar Rp 2 triliun di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2017. Dengan adanya tambahan dana tersebut, modal yang dimiliki KAI akan bertambah gendut. Walhasil, KAI bisa lebih mudah mendapatkan utang dari perbankan yang akan dipakai untuk menambah pembiayaan proyek LRT yang ditargetkan selesai 2018.
Dapat modal segar, KAI siap menggali utang LRT
JAKARTA. Proyek kereta ringan atau light rail transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) kembali mendapat angin segar. Pasalnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang merupakan investor proyek ini segera mendapat suntikan dana segar. Dana segar ini berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) yang telah disetujui Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Nilai suntikan modal segar sebesar Rp 2 triliun di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2017. Dengan adanya tambahan dana tersebut, modal yang dimiliki KAI akan bertambah gendut. Walhasil, KAI bisa lebih mudah mendapatkan utang dari perbankan yang akan dipakai untuk menambah pembiayaan proyek LRT yang ditargetkan selesai 2018.