Dapat pinjaman Rp 296,56 miliar, Superkrane Mitra Utama tambah alat berat



KONTAN.CO.ID -JAKARTA.  PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) mendapat pinjaman dari bank asal Jerman Landesbank Baden-Wurttemberg (LBBW) senilai 17,93 juta euro atau setara dengan Rp 296,56 miliar

Dalam laporan resmi ke bursa pekan lalu, Corporate Secretay SKRN Eddy Gunawin mengatakan, pinjaman tersebut setara 46,39% dari ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan untuk periode yang berakhir di 31 Desember 2018.

Fasilitas pinjaman ini diberikan dengan jangka waktu mulai 9 Maret 2020 selama sekitar 20 bulan sampai tanggal 31 Januari 2022. “Pinjaman bertahap ini akan digunakan untuk membeli aset berupa alat-alat berat secara bertahap,” ujar Eddy, akhir pekan lalu (12/3).  Adapun bunga pinajaman ini mengacu EURIBOR +0,95% serta tidak ada jaminan.


Menurut Eddy, aksi ini dilakukan karena manajemen SKRN berencana untuk menambah alat berat yang bisa disewakan kepada pelanggan sebagai upaya untuk mengembangkan kinerja perusahaan sekaligus menambah aset yang akan berdampak positif untuk semua pemegang saham.

Perician penggunaan pinjaman, tahap pertama, pencairan pinjaman akan dilakukan di tahun ini sebesar Euro 3.670.304 atau sekitar Rp60,5 miliar.  Pinjaman akan digunakan untuk membeli tiga alat berat, yakni Manitowoc GMK6300L-1 crane, Manitowoc GMK4100L crane, dan Goldhofer multiaxle - OA No. VAU001872-3.

Adapun tahapan kedua, pencairan pinjaman rencnanya akan dilakukan di akhir tahun 2021. “Perusahaan hingga kini masih dalam proses perencanaan sehingga belum bisa diungkapan pada saat ini,” ujar Eddy dalam keterbukaan informasi.

Transaksi ini akan  memiliki pengaruh terhadap kondisi keuangan perseroan dimana tahap pertama yang dilakukan di tahun 2020 berupa pinajaman sebesar Rp 60,49 miliar dan penambahan alat berat atau aset sebesar Rp 65,65 miliar diasumsikan terjadi sebelum tanggal 31 Desember 2020.

Merujuk tulisan kontan, emiten penyewaan alat berat dan sewa crane ini menyiapkan belanja modal (capex) senilai Rp 150 miliar tahun ini.  Capek akan digunakan untuk membiayai pembelian beberapa unit crane baru.

Superkrane berencana membeli 13 unit alat berat yang meliputi 10 unit crane, satu unit prime mover, dan dua multi axle. "Informasi ini bisa berubah dan akan kami sesuaikan dengan kebutuhan pasar," jelas Eddy seusai paparan publik, Senin (16/12).

Sepanjang tajun 2019, Superkrane telah menambah jumlah alat berat mencapai 22 unit, sehingga total alat berat yang dimiliki mencapai 342 unit.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Titis Nurdiana