KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa), penyedia infrastruktur sistem pembayaran, mendapatkan persetujuan lisensi dari Bank Indonesia (BI) untuk mengembangkan layanan pemrosesan Kartu Kredit Indonesia Segmen Pemerintah Fitur Online Payment Vitual Card Tokenization (KKI Online), sejalan dengan upaya mendukung sistem pembayaran nasional yang cepat. Dengan lisensi ini, Artajasa akan segera mengembangkan fitur payment with OTT only & auth, payment with OTT + request binding & auth, payment with token & auth, card registration/ binding, card unregistration/ unbinding from merchant, dan card unregistration/ unbinding from issuer. Armand Hermawan, Direktur Utama Artajasa mengatakan, dengan memperoleh persetujuan dari BI ini, tentunya KKI Online akan menjadi langkah strategis bagi industri pembayaran digital. ”Ini selaras dengan implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030,” kata Armand, dalam siaran pers, Rabu (18/6). Kedepan upaya ini akan memperkuat ekonomi dan keuangan digital serta inklusif untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.
Dapat Restu BI, Artajasa Kembangkan Pemrosesan Kartu Kredit Segmen Pemerintah
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa), penyedia infrastruktur sistem pembayaran, mendapatkan persetujuan lisensi dari Bank Indonesia (BI) untuk mengembangkan layanan pemrosesan Kartu Kredit Indonesia Segmen Pemerintah Fitur Online Payment Vitual Card Tokenization (KKI Online), sejalan dengan upaya mendukung sistem pembayaran nasional yang cepat. Dengan lisensi ini, Artajasa akan segera mengembangkan fitur payment with OTT only & auth, payment with OTT + request binding & auth, payment with token & auth, card registration/ binding, card unregistration/ unbinding from merchant, dan card unregistration/ unbinding from issuer. Armand Hermawan, Direktur Utama Artajasa mengatakan, dengan memperoleh persetujuan dari BI ini, tentunya KKI Online akan menjadi langkah strategis bagi industri pembayaran digital. ”Ini selaras dengan implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030,” kata Armand, dalam siaran pers, Rabu (18/6). Kedepan upaya ini akan memperkuat ekonomi dan keuangan digital serta inklusif untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.
TAG: