JAKARTA. PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) akhirnya mengantongi restu dari pemegang saham untuk menerbitkan obligasi pada akhir Maret 2009 nanti. Cuma, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) hanya menyetujui ARTI menerbitkan obligasi berdenominasi rupiah sebesar Rp 500 miliar. Tadinya, ARTI berencana menawarkan obligasi senilai Rp 750 miliar. Direktur Keuangan Ratu Prabu Energi Gemilang Zaharin menjelaskan, ARTI menurunkan jumlah nominal obligasi yang akan diterbitkan setelah mendapat masukan dari para konsultan sekaligus underwriter yakni Jakarta Securities, CIMB Securities, dan HSBC Securities. "Ini juga agar obligasi ARTI mendapatkan peringkat yang bagus dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)," ujarnya usai RUPS ARTI, kemarin (19/1). Gemilang bilang, Pefindo kemungkinan akan merilis peringkat obligasi ARTI pada awal Maret 2009 mendatang. Obligasi ARTI ini rencananya akan memiliki tenor selama lima tahun. Biar memikat investor, ARTI menjanjikan akan memberi kupon bunga yang menggiurkan. "Setidaknya lebih tinggi 0,5%-1% dari kupon bunga obligasi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)," kata Gemilang. Sekadar pembanding, obligasi konvensional PLN X Seri A senilai Rp 1,015 triliun yang bertenor lima tahun memberikan bunga 14,75% per tahun. Jadi, Ratu Prabu akan menawarkan bunga obligasi antara 15,25%-15,75%. Hasil penerbitan obligasi akan dipakai untuk menambah belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun ini. ARTI menetapkan capex sebesar US$ 150 juta. Rencananya, ARTI akan mengalokasikan capex tersebut untuk membiayai pembelian dua unit peralatan pengeboran minyak bumi alias rig. Nilainya sekitar US$ 25 juta. ARTI juga membutuhkan duit buat menambah modal kerja dan meningkatkan kepemilikannya di PT Bangadua Petroleum menjadi sebanyak 67,5% saham. Kebutuhan dana pengembangan perusahaan minyak dan gas bumi yang berlokasi di Jatibarang, Cirebon itu, US$ 25 juta. ARTI juga bakal melanjutkan rencana usahanya terdahulu untuk membangun apartemen di daerah Jakarta Selatan. Untuk proyek ini, ARTI mengalokasikan duit sekitar US$ 90 juta. Sisa capex sebanyak US$ 10 juta merupakan belanja rutin perusahaan. Dalam RUPS tersebut, pemegang saham juga menyetujui ARTI untuk membatalkan skema penyelesaian utang perseroan kepada PT Benjamin senilai Rp 29 miliar yang menggunakan mekanisme pertukaran utang dengan aset atau debt to asset swap. "Kami akan membayarnya secara tunai," tutur Gemilang. Khusus untuk mengembangkan proyek properti, ARTI akan membentuk anak usaha baru bernama PT Ratu Prabu Property. Anak usaha ini kelak akan menggelar penawaran umum perdana (IPO) di kuartal empat 2009. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dapat Restu RUPS, Ratu Prabu Turunkan Nilai Obligasi
JAKARTA. PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) akhirnya mengantongi restu dari pemegang saham untuk menerbitkan obligasi pada akhir Maret 2009 nanti. Cuma, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) hanya menyetujui ARTI menerbitkan obligasi berdenominasi rupiah sebesar Rp 500 miliar. Tadinya, ARTI berencana menawarkan obligasi senilai Rp 750 miliar. Direktur Keuangan Ratu Prabu Energi Gemilang Zaharin menjelaskan, ARTI menurunkan jumlah nominal obligasi yang akan diterbitkan setelah mendapat masukan dari para konsultan sekaligus underwriter yakni Jakarta Securities, CIMB Securities, dan HSBC Securities. "Ini juga agar obligasi ARTI mendapatkan peringkat yang bagus dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)," ujarnya usai RUPS ARTI, kemarin (19/1). Gemilang bilang, Pefindo kemungkinan akan merilis peringkat obligasi ARTI pada awal Maret 2009 mendatang. Obligasi ARTI ini rencananya akan memiliki tenor selama lima tahun. Biar memikat investor, ARTI menjanjikan akan memberi kupon bunga yang menggiurkan. "Setidaknya lebih tinggi 0,5%-1% dari kupon bunga obligasi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)," kata Gemilang. Sekadar pembanding, obligasi konvensional PLN X Seri A senilai Rp 1,015 triliun yang bertenor lima tahun memberikan bunga 14,75% per tahun. Jadi, Ratu Prabu akan menawarkan bunga obligasi antara 15,25%-15,75%. Hasil penerbitan obligasi akan dipakai untuk menambah belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun ini. ARTI menetapkan capex sebesar US$ 150 juta. Rencananya, ARTI akan mengalokasikan capex tersebut untuk membiayai pembelian dua unit peralatan pengeboran minyak bumi alias rig. Nilainya sekitar US$ 25 juta. ARTI juga membutuhkan duit buat menambah modal kerja dan meningkatkan kepemilikannya di PT Bangadua Petroleum menjadi sebanyak 67,5% saham. Kebutuhan dana pengembangan perusahaan minyak dan gas bumi yang berlokasi di Jatibarang, Cirebon itu, US$ 25 juta. ARTI juga bakal melanjutkan rencana usahanya terdahulu untuk membangun apartemen di daerah Jakarta Selatan. Untuk proyek ini, ARTI mengalokasikan duit sekitar US$ 90 juta. Sisa capex sebanyak US$ 10 juta merupakan belanja rutin perusahaan. Dalam RUPS tersebut, pemegang saham juga menyetujui ARTI untuk membatalkan skema penyelesaian utang perseroan kepada PT Benjamin senilai Rp 29 miliar yang menggunakan mekanisme pertukaran utang dengan aset atau debt to asset swap. "Kami akan membayarnya secara tunai," tutur Gemilang. Khusus untuk mengembangkan proyek properti, ARTI akan membentuk anak usaha baru bernama PT Ratu Prabu Property. Anak usaha ini kelak akan menggelar penawaran umum perdana (IPO) di kuartal empat 2009. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News