Dapat sokongan 9 sektor, IHSG pagi positif



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini (21/4) dibuka di zona positif. Mengutip data RTI, pada pukul 09.13 WIB, indeks mencatatkan kenaikan 0,21% menjadi 4.886,87.

Terdapat 98 saham yang melaju. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 50 saham dan 58 saham lainnya diam di tempat.

Volume transaksi pagi ini melibatkan 558,944 juta saham dengan nilai transaksi Rp 544,633 miliar.


Sementara itu, ada sembilan sektor yang menyokong indeks. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar antara lain: sektor pertambangan naik 1,05%, sektor industri lain-lain naik 0,56%, dan sektor agrikultur naik 0,39%.

Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top gainers antara lain: PT Waskita Karya Tbk (WSKT) naik 3,13% menjadi Rp 2.305, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 2,63% menjadi Rp 7.800, dan PT Global Mediacom Tbk (BMTR) naik 1,78% menjadi Rp 1.145.

Sedangkan posisi top losers indeks LQ 45 pagi ini dihuni oleh: PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 1,81% menjadi Rp 17.675, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) turun 1,2% menjadi Rp 413, dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) turun 1,26% menjadi Rp 1.750.

Bursa Asia tersokong minyak

Sementara itu, bursa Asia reli ke posisi tertinggi dalam empat bulan terakhir pada Kamis (21/4). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.05 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific melaju 0,6% menjadi 133,23.

Indeks Topix Jepang melaju 1,4% menuju level penutupan tertinggi sejak Februari. Pemicunya, posisi yen yang stabil setelah menorehkan pelemahan selama tiga hari beruntun.

Sedangkan, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,6%, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,6%, dan indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru turun 0,1%.

Ada sejumlah sentimen yang mempengaruhi bursa Asia pagi ini. Salah satunya, posisi harga minyak dunia yang bertahan di atas level US$ 43 sebarel. Selain itu, perusahaan AS merilis kinerja yang lebih baik dari prediksi.

Faktor eksternal lainnya adalah sinyal dari The Federal Reserve yang tidak akan terburu-buru menaikkan suku bunga acuannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie