KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah sepakat untuk menambah penempatan dana di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) senilai Rp 17,5 triliun dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) pada tahap kedua. Adapun, pada tahap sebelumnya dana yang ditempatkan di empat bank pelat merah yakni PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mencapai Rp 30 triliun. Secara total, penempatan dana pemerintah di Himbara saat ini telah mencapai Rp 47,5 triliun. Ada yang berbeda pada tahap kedua ini, salah satunya jangka waktu yang lebih lama dari sebelumnya. Kalau tahap pertama target penyalurannya selama tiga bulan sejak Juni 2020, di tahap 2 jangka waktunya diperpanjang menjadi 3 bulan lebih 20 hari alias sampai akhir tahun.
Selain itu, pemerintah hanya meminta bunga rendah yakni 2,8% saja pada penempatan dana PEN tahap kedua. Lebih rendah dari sebelumnya yang mencapai 3,42%. Tentu dengan harapan agar bank BUMN bisa lebih leluasa sekaligus lebih cepat dalam menyalurkan kredit untuk membantu menggerakkan perekonomian.
Baca Juga: Bank Mandiri segera salurkan dana PEN tahap kedua Menurut Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi pihaknya kini mendapatkan dana PEN mencapai Rp 15 triliun. Sejauh ini per 25 September 2020 Bank Mandiri juga sudah menyalurkan kredit program PEN lebih dari Rp 39,04 triliun. "Yang terpenting dari penempatan dana pemerintah ini adalah bahwa dana program PEN merupakan salah satu upaya untuk memulihkan perekonomian. Kita semua harus mendukung program pemulihan ini agar ekonomi bergerak kembali,” ujar Hery, Selasa (29/9) dalam keterangan resmi. Penyaluran program PEN Bank Mandiri, lanjut Hery, dilakukan ke berbagai sektor antara lain sektor pendukung industri Pertanian, FMCG (Fast Moving Consumer Goods), Jasa, Perdagangan dan sektor lainnya yang terdampak Covid-19 termasuk sektor padat karya agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja. Perseroan mengungkapkan penyerapan permodalan untuk UMKM memang diperlukan guna mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional seperti saat ini. Bank BRI di juga mendapat tambahan dana program PEN tahap kedua ini, setelah sebelumnya BRI telah mengembalikan penempatan deposito pemerintah senilai Rp 10 triliun per 25 September 2020. Sekretaris Perusahaan Bank BRI Aestika Oryza Gunarto menyebut nilai penempatan dana yang diperoleh saat ini sudah mencapai Rp 15 triliun.
Menurut catatan perusahaan, per 25 September realisasi penyaluran kredit ke UMKM dari dana PEN tahap pertama telah lebih dari Rp 30 triliun. Sesuai dengan komitmen 3 kali lipat penempatan dana tahap pertama sebesar Rp 10 triliun. "Berdasarkan evaluasi, Pemerintah kembali menempatkan dana dalam bentuk deposito kepada BRI sejak 25 September 2020 hingga 13 Januari 2021 dengan nominal Rp 15 triliun," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Rabu (30/9). Bank nomor wahid ini optimistis akan mampu memenuhi target yang diberikan pemerintah, dengan fokus utama penyaluran ke segmen UMKM khususnya mikro. Adapun, untuk sektor ekonomi yang menjadi fokus penyaluran kredit BRI antara lain pangan, pertanian (beserta turunannya), obat-obatan dan alat kesehatan. Sekretaris Perusahaan Bank BNI Meliana menyebut pihaknya mendapat dana PEN tambahan senilai Rp 2,5 triliun. Setelah sebelumnya, BNI menerima penempatan dana sebesar Rp 5 triliun. Pihaknya sangat optimistis bisa menyalurkan dana tersebut melalui kredit ke sektor produktif sesuai arahan pemerintah.
Editor: Herlina Kartika Dewi