KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sehubungan dengan teguran tertulis yang diterima PT Indo Premier Sekuritas dari Bursa Efek Indonesia (BEI) bernomor Peng-00016/BEI.ANG/03-2021 tertanggal 19 Maret 2021, PT Indo Premier Sekuritas dengan ini menegaskan mendukung kebijakan BEI dan berkomitmen menjaga konsistensi teknologi informasi dalam pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD). “Pada 1 Desember 2020 terjadi lonjakan luar biasa atas volume transaksi dan jumlah data transaksi yang harus diproses pada hari itu, kemudian bursa melihat perlunya Indo Premier menjaga konsistensi teknologi informasi dalam pelaporan MKBD,” terang Direktur Utama PT Indo Premier Sekuritas, Moleonoto The dalam keterangan resmi, Jumat (19/3). Menurutnya, BEI mengingatkan Indo Premier untuk meningkatkan sistem pelaporan MKBD supaya bisa mengantisipasi lonjakan data transaksi yang diproses setiap harinya. Dia juga mengakui pada masa pandemi Covid-19 saat ini memang terjadi lonjakan penambahan nasabah ritel dan peningkatan signifikan volume transaksi saham.
Dapat teguran BEI, Indo Premier berupaya menjaga konsistensi pelaporan MKBD
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sehubungan dengan teguran tertulis yang diterima PT Indo Premier Sekuritas dari Bursa Efek Indonesia (BEI) bernomor Peng-00016/BEI.ANG/03-2021 tertanggal 19 Maret 2021, PT Indo Premier Sekuritas dengan ini menegaskan mendukung kebijakan BEI dan berkomitmen menjaga konsistensi teknologi informasi dalam pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD). “Pada 1 Desember 2020 terjadi lonjakan luar biasa atas volume transaksi dan jumlah data transaksi yang harus diproses pada hari itu, kemudian bursa melihat perlunya Indo Premier menjaga konsistensi teknologi informasi dalam pelaporan MKBD,” terang Direktur Utama PT Indo Premier Sekuritas, Moleonoto The dalam keterangan resmi, Jumat (19/3). Menurutnya, BEI mengingatkan Indo Premier untuk meningkatkan sistem pelaporan MKBD supaya bisa mengantisipasi lonjakan data transaksi yang diproses setiap harinya. Dia juga mengakui pada masa pandemi Covid-19 saat ini memang terjadi lonjakan penambahan nasabah ritel dan peningkatan signifikan volume transaksi saham.