JAKARTA. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) Bank Riau Kepri sepertinya masih emoh menempatkan dana kelolaan mereka di keranjang investasi saham. Prinsip high risk high return dalam investasi saham dinilai membuat jantung pengelola Dapen Bank Riau Kepri berdegup kencang. Jangan heran, rata-rata pertumbuhan Return on Investment (RoI) Dapen Bank Riau Kepri hanya single digit. “Paling tinggi kami berharap pertumbuhan RoI bisa menyentuh 10%, meski target kami selalu di kisaran 9%,” ujar Haznam Harun, Ketua Dapen Bank Riau Kepri kepada KONTAN, Rabu (12/3). Harap maklum, dari total dana kelolaan di 2013 lalu yang sebesar Rp 257 miliar, penempatan dananya selalu ditaruh di deposito dan obligasi. Bahkan, kendati indeks harga saham gabungan (IHSG) tengah menunjukkan tren menanjak, Dapen Bank Riau Kepri enggan tergoda.
Dapen Bank Riau Kepri masih emoh ke pasar saham
JAKARTA. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) Bank Riau Kepri sepertinya masih emoh menempatkan dana kelolaan mereka di keranjang investasi saham. Prinsip high risk high return dalam investasi saham dinilai membuat jantung pengelola Dapen Bank Riau Kepri berdegup kencang. Jangan heran, rata-rata pertumbuhan Return on Investment (RoI) Dapen Bank Riau Kepri hanya single digit. “Paling tinggi kami berharap pertumbuhan RoI bisa menyentuh 10%, meski target kami selalu di kisaran 9%,” ujar Haznam Harun, Ketua Dapen Bank Riau Kepri kepada KONTAN, Rabu (12/3). Harap maklum, dari total dana kelolaan di 2013 lalu yang sebesar Rp 257 miliar, penempatan dananya selalu ditaruh di deposito dan obligasi. Bahkan, kendati indeks harga saham gabungan (IHSG) tengah menunjukkan tren menanjak, Dapen Bank Riau Kepri enggan tergoda.