KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Pensiun BCA (Dapen BCA) menyambut positif keputusan Bank Indonesia (BI) yang memangkas suku bunga acuan menjadi 5,50%.

Penurunan suku bunga tersebut dinilai sudah sesuai dengan ekspektasi pasar, sehingga perusahaan tidak mengubah strategi investasi secara signifikan.

Direktur Utama Dapen BCA Budi Sutrisno mengatakan, pemangkasan BI rate berpotensi memberikan dampak positif terutama terhadap harga instrumen pendapatan tetap seperti Surat Berharga Negara (SBN).

BPJS Kesehatan vs Asuransi Swasta, Pilih yang Mana?

“Di sisi lain, imbal hasil deposito cenderung akan menurun seiring kebijakan ini,” ujar Budi kepada Kontan, Senin (26/5).

Baca Juga: Hasil Investasi Dapen BCA Tumbuh 9,37% pada Kuartal I-2025

Budi menjelaskan bahwa sejak awal tahun 2025, arah penurunan suku bunga sudah masuk dalam outlook investasi Dapen BCA, sehingga tidak ada perubahan signifikan dalam strategi investasi setelah kebijakan terbaru ini.

Pemangkasan suku bunga acuan ini, lanjut Budi, berpotensi meningkatkan kinerja dana pensiun melalui kenaikan nilai pasar instrumen obligasi dan peluang pemulihan di pasar saham akibat ekspektasi likuiditas yang lebih longgar.

Kondisi ini sangat mendukung portofolio investasi Dapen BCA, khususnya karena perusahaan memiliki eksposur besar pada SBN dan saham.

Baca Juga: Dapen BCA Catatkan Penurunan Investasi di Instrumen Saham per Maret 2025

Meski begitu, Dapen BCA tetap menjalankan strategi investasi yang konservatif dan terdiversifikasi pada tahun ini. Perusahaan memfokuskan penempatan dana pada SBN serta instrumen pasar uang jangka pendek untuk menjaga likuiditas.

“Untuk saham, kami mulai mencermati peluang rebound seiring ekspektasi pelonggaran moneter ke depan,” tambah Budi.

Per April 2025, Dapen BCA mencatatkan hasil investasi sebesar Rp 175 miliar. Budi optimistis kinerja investasi akan terus tumbuh positif dan mampu mencapai target tahunan sepanjang tahun 2025.

Baca Juga: Dapen BCA Catat Peningkatan Jumlah Peserta Menjadi 24.991 Orang per Februari 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News