Dapen BNI perbesar obligasi korporasi



JAKARTA. Dana Pensiun Pemberi Kerja Bank Negara Indonesia (DPPK BNI) cermat dalam meramu portofolio investasi.

Pihaknya lebih berfokus pada instrumen fixed income dalam alokasi portofolio.

Teuku Rahmatsyah, Division Head of Capital Market and Money Market Dana Pensiun BNI mengatakan, melakukan pendekatan investasi pada instrumen fixed income yang meliputi deposito, obligasi dan surat berharga negara (SBN).


Tahun ini, dana pensiun BNI akan memperbesar porsi obligasi korporasi ketimbang SBN.

Menurut Rahmatsyah, 58% dari total dana kelolaan akan dibenamkan pada instrumen fixed income berupa obligasi korporasi maupun SBN.

Porsi deposito sekitar 9% dari total portofolio.

Sebesar 10% akan dialokasikan pada instrumen saham.

"Sisanya disebar untuk diversifikasi portofolio meliputi reksadana, tanah dan bangunan serta penyertaan saham langsung," ungkap Rahmatsyah, Rabu (13/1).

Pihaknya juga tidak menutup kemungkinan mengoleksi surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN), reksadana penyertaan terbatas (RDPT) dan bahkan repo jika menawarkan imbal hasil yang menarik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto