JAKARTA. Dana pensiun PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menyikapi gonjang-ganjing pasar dengan cermat. Pihaknya tidak mau gegabah mengambil langkah. Direktur Utama Dana Pensiun BNI, Pieter Siadari mengaku masih wait and see menyikapi kondisi yang terjadi di pasar. Menurutnya, tidak banyak yang bisa dilakukan karena penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) sudah sangat dalam. Tindakan menarik dana (cut loss) dari pasar saham juga dinilai tidak tepat karena sejauh ini likuiditas masih terjaga dengan baik. Pihaknya tidak ingin panik berlebihan selama masih ada keseimbangan antara aset dengan kewajiban. "Kita tunggu saja apakah IHSG ini sudah bottom atau belum. Yang jelas kita sudah sepakat untuk bertahan," ujar Pieter kepada KONTAN, Rabu (26/8). Pieter bilang, keputusan bertahan di kala kondisi pasar seperti saat ini lantaran optimistis kondisi pasar akan segera pulih. Penurunan IHSG sepanjang periode Januari hingga Juni 2015 telah signifikan. Meskipun ikut terkena imbas dari pelemahan pasar, pihaknya belum mau melakukan cut loss karena masih optimistis kondisi saat ini hanya bersifat jangka pendek.
Dapen BNI tak buru-buru kocok ulang portofolio
JAKARTA. Dana pensiun PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menyikapi gonjang-ganjing pasar dengan cermat. Pihaknya tidak mau gegabah mengambil langkah. Direktur Utama Dana Pensiun BNI, Pieter Siadari mengaku masih wait and see menyikapi kondisi yang terjadi di pasar. Menurutnya, tidak banyak yang bisa dilakukan karena penurunan indeks harga saham gabungan (IHSG) sudah sangat dalam. Tindakan menarik dana (cut loss) dari pasar saham juga dinilai tidak tepat karena sejauh ini likuiditas masih terjaga dengan baik. Pihaknya tidak ingin panik berlebihan selama masih ada keseimbangan antara aset dengan kewajiban. "Kita tunggu saja apakah IHSG ini sudah bottom atau belum. Yang jelas kita sudah sepakat untuk bertahan," ujar Pieter kepada KONTAN, Rabu (26/8). Pieter bilang, keputusan bertahan di kala kondisi pasar seperti saat ini lantaran optimistis kondisi pasar akan segera pulih. Penurunan IHSG sepanjang periode Januari hingga Juni 2015 telah signifikan. Meskipun ikut terkena imbas dari pelemahan pasar, pihaknya belum mau melakukan cut loss karena masih optimistis kondisi saat ini hanya bersifat jangka pendek.