JAKARTA. Dana pensiun BRI berencana akan menambah investasi pada surat berharga negara (SBN) meski telah melampaui batas minimum kepemilikan SBN yang di tetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 20%. Pihaknya menargetkan kepemilikan SBN mencapai 25% hingga akhir tahun. Budi Purwanto, Direktur Investasi Dana Pensiun BRI menjelaskan, hal ini dimaksudkan agar pihaknya lebih ringan dalam mengejar kepemilikan minimum SBN tahun depan yang disyaratkan 30%. Adapun alasan lainnya karena yield SBN akan turun. Oleh karena itu, Dapen BRI melakukan strategi membeli lebih awal (front loading). Adanya rencana penambahan SBN hingga akhir tahun membuat porsi investasi di deposito akan dikurangi. "Saat ini, porsi deposito dinilai masih besar dan memungkinkan dipangkas menjadi sekitar 5%. Selain itu, instrumen reksadana juga masih berpeluang di pangkas," ungkap Budi, Kamis (11/8).
Dapen BRI akan perbesar porsi SBN di semester II
JAKARTA. Dana pensiun BRI berencana akan menambah investasi pada surat berharga negara (SBN) meski telah melampaui batas minimum kepemilikan SBN yang di tetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 20%. Pihaknya menargetkan kepemilikan SBN mencapai 25% hingga akhir tahun. Budi Purwanto, Direktur Investasi Dana Pensiun BRI menjelaskan, hal ini dimaksudkan agar pihaknya lebih ringan dalam mengejar kepemilikan minimum SBN tahun depan yang disyaratkan 30%. Adapun alasan lainnya karena yield SBN akan turun. Oleh karena itu, Dapen BRI melakukan strategi membeli lebih awal (front loading). Adanya rencana penambahan SBN hingga akhir tahun membuat porsi investasi di deposito akan dikurangi. "Saat ini, porsi deposito dinilai masih besar dan memungkinkan dipangkas menjadi sekitar 5%. Selain itu, instrumen reksadana juga masih berpeluang di pangkas," ungkap Budi, Kamis (11/8).