JAKARTA. Terlepas dari kabar pembelian saham Dana Pensiun BRI di PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera atau Bringin Life, mereka rupanya tetap memiliki agenda untuk membesarkan anak usaha mereka yang lain. Termasuk di perusahaan yang bergerak di bisnis asuransi umum, PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur (Asuransi BSAM). Menurut Direktur Utama Dapen BRI Mudjiharno Sudjono, mereka bakal menyuntik modal di perusahaan tersebut. Jumlahnya sendiri mencapai sekitar Rp 100 miliar. Sehingga nantinya, ekuitas Asuransi BSAM juga bakal menggemuk. Saat ini ekuitas Asuransi BSAM berada di angka Rp 200 miliar, lalu setelah penyuntikan akan meningkat jadi Rp 300 miliar. Alasan penyuntikan modal di Asuransi BSAM sendiri adalah untuk meningkatkan kapasitas perseroan. Dengan begitu mereka bisa mengakses potensi bisnis yang lebih besar, termasuk dengan mengikuti sejumlah konsorsium. "Supaya bisa ikut di konsorsium itu perlu ekuitas Rp 300 miliar," katanya, Senin (23/6). Di sisi lain mereka juga mereka juga masih memiliki ruang untuk meningkatkan porsi investasi di penempatan langsung melalui penyuntikan modal ini. Pasalnya saat ini porsi investasi di pos tersebut baru mencapai 13% dari ketentuan maksimal yang sebesar 15%. Untuk realisasi penyuntikan dananya sendiri, dia bilang pihaknya masih akan berkoordinasi dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sebagai pendiri untuk menentukan arahan investasi dan rencana kerja dan anggaran perusahaan. "Tapi secepatnyalah habis Lebaran," ungkapnya. Sebagai informasi, saat ini Dapen BRI mengantongi 90% saham di Asuransi BSAM. Menurut Mudjiharno saat ini mayoritas bisnis perusahaan asuransi umum tersebut memang masih berasal dari nasabah bank plat merah tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dapen BRI suntik asuransi Bringin Life Rp 100 M
JAKARTA. Terlepas dari kabar pembelian saham Dana Pensiun BRI di PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera atau Bringin Life, mereka rupanya tetap memiliki agenda untuk membesarkan anak usaha mereka yang lain. Termasuk di perusahaan yang bergerak di bisnis asuransi umum, PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur (Asuransi BSAM). Menurut Direktur Utama Dapen BRI Mudjiharno Sudjono, mereka bakal menyuntik modal di perusahaan tersebut. Jumlahnya sendiri mencapai sekitar Rp 100 miliar. Sehingga nantinya, ekuitas Asuransi BSAM juga bakal menggemuk. Saat ini ekuitas Asuransi BSAM berada di angka Rp 200 miliar, lalu setelah penyuntikan akan meningkat jadi Rp 300 miliar. Alasan penyuntikan modal di Asuransi BSAM sendiri adalah untuk meningkatkan kapasitas perseroan. Dengan begitu mereka bisa mengakses potensi bisnis yang lebih besar, termasuk dengan mengikuti sejumlah konsorsium. "Supaya bisa ikut di konsorsium itu perlu ekuitas Rp 300 miliar," katanya, Senin (23/6). Di sisi lain mereka juga mereka juga masih memiliki ruang untuk meningkatkan porsi investasi di penempatan langsung melalui penyuntikan modal ini. Pasalnya saat ini porsi investasi di pos tersebut baru mencapai 13% dari ketentuan maksimal yang sebesar 15%. Untuk realisasi penyuntikan dananya sendiri, dia bilang pihaknya masih akan berkoordinasi dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sebagai pendiri untuk menentukan arahan investasi dan rencana kerja dan anggaran perusahaan. "Tapi secepatnyalah habis Lebaran," ungkapnya. Sebagai informasi, saat ini Dapen BRI mengantongi 90% saham di Asuransi BSAM. Menurut Mudjiharno saat ini mayoritas bisnis perusahaan asuransi umum tersebut memang masih berasal dari nasabah bank plat merah tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News