Dapen tertarik membeli saham Freeport



JAKARTA. Dana pensiun (dapen) menyambut baik rencana pemerintah yang memberi jatah divestasi saham PT Freeport Indonesia untuk dapen. Saham Freeport diyakini dapat mendongkrak perolehan hasil investasi dapen.

Haris Anwar, Direktur Investasi Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) menilai investasi dapen di saham Freeport sudah sewajarnya dilakukan. "Seharusnya aset strategis memang dimiliki instansi nasional. Sebab ini untuk kepentingan negara juga," kata Haris, Rabu (18/1).

Dengan memiliki saham Freeport, hasil investasi diharapkan dapat mendongkrak perolehan investasi. Sebab Freeport merupakan perusahaan yang menguntungkan. Kinerja yang baik dan memiliki cadangan tambang besar menjadi daya tarik investor.


Meski tertarik, namun Haris belum dapat menentukan berapa porsi keranjang investasi pada saham Freeport. Dapenbun masih akan menunggu harga saham Freeport untuk menentukan berapa banyak saham yang akan dibeli.

Saat ini, porsi investasi saham Dapenbun mencapai 18% dari total investasi. Lalu porsi investasi di surat utang negara (SUN) sebesar 26,7%, obligasi infrastruktur sebesar 30%. Sisanya berada di pasar uang.

Izin pendiri

Sementara itu, Mudjiharno M Sudjono, Direktur Utama Dapen BRI menilai investasi di Freeport tidak dapat langsung diputuskan secara tiba-tiba. "Harus izin dari pendiri. Apakah ada dalam arahan investasi dari pendiri, Atau sudah ada dalam RKAP 2017. Namun pada prinsipnya bila saham Freeport aman dan menguntungkan kami siap beli," kata dia.  

Saut Pardede, Direktur utama Dapen BTN menambahkan, saham Freeport belum tentu cocok bagi Dapen BTN.  Ada tiga kriteria yang disebut Saut menjadi acuan untuk pilihan berinvestasi.

Pertama, investasi harus memenuhi target hasil investasi dua digit. Kedua, hasil analisa terhadap perusahaan, apakah perusahaan termasuk yang dapat mempertahankan kinerja. Ketiga, apakah masih mendapat ruang untuk pembelian saham perusahaan.

Iqbal Latanro, Direktur Utama Taspen mempertimbangkan membeli saham Freeport jika harga sahamnya pas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini