KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) masih mengantongi sejumlah perusahaan dalam pipeline penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, per 23 Juli 2020, terdapat 15 perusahaan dari berbagai sektor yang berencana mencatatkan sahamnya di BEI. Dari 15 perusahaan tersebut, terdapat satu calon emiten yang tengah melakukan proses IPO menggunakan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 53 sehingga berpotensi masuk ke Papan Akselerasi. Menurut Nyoman, perusahaan tersebut berasal dari sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan. Sebagai pengingat, Papan Akselerasi dibuat untuk membantu perusahaan dengan aset kecil dan aset menengah agar lebih mudah mendapatkan pendanaan di pasar modal. Berdasarkan POJK 53, perusahaan dengan skala kecil adalah yang memiliki aset tidak lebih dari Rp 50 miliar, sedangkan perusahaan skala menengah memiliki aset lebih dari Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar.
Dari 15 calon emiten dalam pipeline, satu bakal menghuni Papan Akselerasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) masih mengantongi sejumlah perusahaan dalam pipeline penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Direktur Penilaian BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, per 23 Juli 2020, terdapat 15 perusahaan dari berbagai sektor yang berencana mencatatkan sahamnya di BEI. Dari 15 perusahaan tersebut, terdapat satu calon emiten yang tengah melakukan proses IPO menggunakan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 53 sehingga berpotensi masuk ke Papan Akselerasi. Menurut Nyoman, perusahaan tersebut berasal dari sektor properti, real estate, dan konstruksi bangunan. Sebagai pengingat, Papan Akselerasi dibuat untuk membantu perusahaan dengan aset kecil dan aset menengah agar lebih mudah mendapatkan pendanaan di pasar modal. Berdasarkan POJK 53, perusahaan dengan skala kecil adalah yang memiliki aset tidak lebih dari Rp 50 miliar, sedangkan perusahaan skala menengah memiliki aset lebih dari Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar.