Dari 38 daerah, zona merah di Jawa Timur tinggal tersisa 11 daerah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Zona merah Covid-19 atau kategori resiko tinggi  di Provinsi Jawa Timur (Jatim) saat ini  menyisakan 11 kabupaten/kotamadya. Kesebelas kabupaten/kota tersebut meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Pamekasan, Jombang, Malang, Sidoarjo, Situbondo, Bojonegoro, Pasuruan, Tuban, Lamongan, Kota mojokerto, Kota batu, Kediri, dan Mojokerto. 

Sedangkan, lima kabupaten/kotamadya yakni Trenggalek, Kota Pasuruan, Ponorogo, Lumajang, dan Kota Blitar telah berganti status menjadi zona kuning atau risiko rendah. 

Sementara itu, 22 kabupaten/kota lainnya berstatus zona orange atau resiko sedang yaitu Sampang Kota probolinggo, Bondowoso, Madiun Blitar, Jember, Probolinggo, Nganjuk, Bangkalan, Sumenep, Tulungagung, Banyuwangi, Magetan, Ngawi, Kota kediri, Kota malang, Pacitan, Kota madiun.


Baca Juga: Hore, empat wilayah di Jatim sudah berstatus zona kuning

"Zonasi ini sesuai dengan indikator dari Gugus Tugas Pusat berdasarkan risiko tinggi, sedang dan rendah serta area tidak terdampak," ungkap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi,  Surabaya, dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (10/6).

Baca Juga: Tim Covid-19 Hunter Jatim sudah lakukan 1.279 rapid tes dan dapatkan 82 reaktif

Khofifah menerangkan, sesuai dengan 10 indikator yang ditetapkan Gugus Tugas Pusat dan BNPB, risiko kenaikan kasus Covid-19 terbagi menjadi empat. Zona merah (risiko tinggi), zona orange (risikok sedang), zona kuning (risiko rendah) dan zona hijau (tidak terdampak).

Baca Juga: Pemprov Jatim tambah inspektorat bidang korupsi dan reformasi birokrasi

Jatim sendiri, lanjut Khofifah, selama dua pekan terakhir mengalami penurunan kasus konfirmasi positif Covid-19 . Ada kenaikan di beberapa daerah sebaliknya juga ada penurunan bahkan tidak ada penambahan kasus tujuh hari berturut- turut sehingga statusnya menjadi kuning atau resiko rendah. Pun dengan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP), orang dalam pemantauan (ODP) dan angka kematian yang terkontrol. Sementara angka kesembuhan secara prosentatif terus mengalami peningkatan. 

"Kapasitas rumah sakit rujukan  di beberapa daerah di Jatim pun relatif mencukupi bahkan di beberapa daerah seperti Magetan, Madiun dan Ngawi jumlah bed yang tersedia masih  lebih. Tetapi sebaliknya ada beberapa daerah seperti Surabaya dan Sidoarjo jumlah bednya  masih belum mencukupi. InsyaAllah  dalam seminggu ke depan jika kedisiplinan meningkat kurva di Jatim bisa semakin melandai bahkan menurun dan seluruh kabupaten/kota di Jatim bisa segera masuk dalam tatanan hidup normal baru (new normal)," harapnya.

Khofifah mengatakan, zonasi Covid ini jangan sampai membuat masyarakat lengah sehingga mengurangi tingkat kewaspadaan. Jika itu terjadi, lanjut Khofifah, maka bukan tidak mungkin akan terjadi gelombang kedua penularan Covid-19. Ini yang harus kita hindari.

"Tetap waspada, disiplin,  jaga jarak, pakai masker, cuci tangan pakai sabun, dan terapkan pola hidup bersih dan sehat. Patuhi protokol kesehatan demi kebaikan bersama," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon